Mohon tunggu...
Ai QurotulAin
Ai QurotulAin Mohon Tunggu... Penulis - IRT, Olshop, Penulis

An Ordinary Mama dari 2R

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Resign by Design

4 Mei 2020   15:57 Diperbarui: 4 Mei 2020   16:02 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aslinya lagi kangen kerja, eksistensi diri dan beberapa hal yang tak di dapat setelah mendapat gelar IRT sejati selama lima tahun berjalan membuat rindu untuk menganakan pakaian resmi kembali menyeruak.Tetapi, saya tidak menyesal, kok, dengan pilihan yang telah diambil. In Sya Allah semua sudah jadi keputusan terbaik untuk saya dan keluarga saat itu, tidak untuk menyesali, namun semua patut disyukuri. Hanya saja, dulu saat memutuskan resign, ada yang belum tuntas dalam diri. Perasaan masih ingin menaiki anak tangga kesuksesan lewat karir masih sangat menggebu kala itu. Beberapa impian yang bisa didapatkan melalui bekerja belumlah sepenuhnya terwujud.

Untuk itu, saya ingin berbagi mengenai hal apa saja ya yang harus diperhatikan ketika Moms memutuskan resign. Jangan sampai, keinginan tersebut hanya sesaat dan akhirnya menyisakkan konflik, baik secara personal ataupun dengan orang lain.

Saya menyebutnya "Resign by Design." Bagaimana kita bisa merencanakan dengan matang, proses keluar dari tempat kerja sebaik mungkin. Beberapa hal berikut bisa jadi pertimbangan Moms yang memiliki keinginan resign dalam kurun waktu dekat :

1. Kuatkan alasannya

Sekali lagi, ini bukan soal keinginan sesaat, namun menyangkut masa depan kita dan keluarga. Jangan sampai, alasan kita keluar yang awalnya untuk membersamai si kecil selama 24 jam penuh, tiba-tiba  berubah setelah menjalankannya selama beberapa saat. Merasa tidak cocok dengan kebiasaan sebelumnya, atau justru menambah  masalah keuangan keluarga, akhirnya membuat Moms kembali bekerja, dan anak-anak dibersamai lagi oleh ART.

So, kuatkan alasannya terlebih dahulu, siapkan mental untuk menghadapi hal-hal yang mungkin tidak pernah Moms bayangkan sebelumnya setelah resmi menjadi IRT nanti. Bisa sharing dengan teman yang sudah resign terlebih dahulu. Bagaimana suka duka mereka dalam menjalankan keseharian, Moms jadikan pertimbangan pengalaman mereka.

2. Komunikasikan dengan pasangan juga anak-anak

Bagaimanapun dukungan keluarga adalah yang utama. Mintalah pendapat pasangan dan anak, tentang rencana Moms yang akan keluar dari tempat kerja. Setelah dukungan sepenuhnya didapat, Moms bisa melangkah ke tahap berikutnya.

3. Miliki dana darurat minimal tiga sampai enam kali gaji Moms

Ini penting, Moms tidak akan pernah tahu kejadian di masa mendatang. Dengan dana yang telah dipersiapkan sebelumnya, Moms bisa gunakan untuk modal membuka usaha, atau untuk motif jaga-jaga ketika keadaan genting menghampiri.

4. Siapkan rencana setelah Moms resign

Apakah Moms akan murni menjadi IRT tanpa kegiatan lain? Atau akan beralih profesi menjadi emak dasteran berpenghasilan? Rencanakan ini dengan strategi detail ya ! Karena Moms akan mengalami masa jenuh di awal-awal peralihan status. Atau kebalikannya, Moms akan kehabisan waktu untuk melakukan  hal lain di luar aktivitas rumah tangga. Hal ini bisa Moms komunikasikan dengan pasangan, untuk tetap mempekerjakan ART atau tidak. Semua tergantung kebutuhan dan kesepakatan bersama.

5. Sering belajar dan bergabunglah dengan komunitas positif

Setelah Moms menjadi IRT, mau tidak mau waktu Moms untuk aktualisasi diri akan berkurang banyak. Salah satunya adalah belajar hal baru, yang biasa Moms lakukan di tempat kerja. Oleh karenanya, agar pemenuhan kebutuhan Moms untuk aktualisasi tetap terpenuhi, jangan lupa luangkan waktu untuk belajar. Bisa juga bergabung dengan komunitas positif yang mendukung produktivitas Moms selama di rumah.

6. Terus jalin tali silaturahmi dengan rekan kerja dan atasan di tempat kerja

Bagaimanapun kesan baik haruslah Moms tinggalkan saat resign. Ini akan berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya. Bagaimana kita tetap bisa meminta bantuan mereka saat dibutuhkan, bahkan bisa menjalin kerjasama untuk urusan bisnis yang tengah dijalankan setelah resign.

Mommies, itulah enam hal yang harus diperhatikan ketika memutuskan resign. Kenapa penting? Karena merencanakan semuanya dengan matang akan berpengaruh terhadap kebahagiaan Moms pasca resign. Selamat mendesign ya !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun