Mohon tunggu...
Asyifa Nurul A.
Asyifa Nurul A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tertarik dengan dunia pendidikan, kesehatan, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengusiran Seorang Ustadz: Tantangan Sikap Beragama Masyarakat Muslim Indonesia

18 Juli 2024   15:32 Diperbarui: 18 Juli 2024   15:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sampai saat ini, beliau masih menerima penolakan dari masyarakat karena kontroversi yang muncul tersebut. Salah satu kejadian yang baru saja terjadi di awal bulan Maret 2024 lalu adalah pada saat Ustadz Syafiq hendak berdakwah di salah satu masjid di Surabaya, yaitu Masjid Assalam Purimas yang terletak di daerah Gunung Anyar. Saat itu sedang terjadi cekcok antara Banser dan pihak pengurus masjid. Padahal, pihak pengurus masjid sudah setuju untuk mengadakan kajian Ustadz Syafiq, namun tampaknya lingkungan masjid tersebut tidak setuju dengan kehadirannya dan menyebabkan kericuhan yang terjadi di dalam masjid.

Ketika diusut lebih lanjut, berdasarkan pernyataan Sekretaris PC GP Ansor, Rizam Syafiq berpendapat bahwa alasan penolakan tersebut adalah mengganggu tata cara peribadatan Nahdhatul Ulama (NU), salah satunya dengan cara berdzikir yang berbeda. Berdasarkan yang penulis tangkap, memang ada beberapa ustadz yang menilai bahwa tata cara ibadah sebagian masyarakat masih tidak sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah, namun penulis masih belum menemukan ada ustadz yang mengungkit suatu ormas memiliki tata cara ibadah yang berbeda dan berusaha mencelanya. Padahal, yang biasa penulis dengar adalah tata cara mereka perlu diperbaiki, hanya bersifat nasihat saja.

Kejadian ini membuat penulis berpikir bahwa perbedaan aqidah di masa ini benar-benar menantang keislaman kita. Sebagai bagian dari negara dengan mayoritas Islam terbanyak, membuat penulis sadar bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami ajaran Islam lainnya dan usaha untuk membuka pikiran untuk berdiskusi serta saling memahami satu sama lain. Hal ini tidak hanya berlaku bagi agama Islam saja, namun kita juga harus menghormati agama lainnya.

Menurut penulis, untuk mencegah kejadian seperti ini muncul adalah dengan mediasi antara satu golongan dan golongan lainnya. Tidak hanya itu, harus menurunkan ego bahwa ajaran yang satu lebih baik dari yang lain, malahan kita harus menghargai pemikiran lain sebagai bahan untuk belajar dan bahwa di luar sana masih banyak hal yang belum diketahui. Juga, kita harus menghilangkan sikap ektrimis terhadap suatu pemahaman dan berusaha membuka pikiran untuk bisa mempelajari hal lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun