Lebih Dekat Dengan Umat Kristiani
Haii teman teman, selamat datang kembali di artikel buatan saya, Mochammad Ainur Rozikin, Mahasiswa jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, di artikel kali ini saya mendapatkan tugas mata kuliah kewarga negaraan yang ditugaskan untuk membahas tentang Mewawancarai tempat ibadah no muslim.Â
Disini saya berkunjung ke salah satu Klenteng di Kota Malang yang Bernama Klenteng Eng An Kiong. Yok yok yok langsung kita masuk ke isi nya.
Klenteng ini didirikan tahun 1825 M, sejak jaman penjajahan Belanda dahulu. Di Klenteng ini bernaung 3 agama, yaitu Agama Buddha, Agama Tao dan Konghucu. Disamping ketiga agama ini yang berkumpul menjadi satu ini, ketiga agama ini selalu hidup berdampingan dan saling menghormati satu sama lain nya, dan saling sembahyang bersama satu sama lain.Â
Nama Klenteng ini memiliki makna dari setiap katanya mulai dari kata Eng yang memiliki arti Selamanya, lalu ada An yang berarti Damai, aman atau tenang, dan terakhir kata Kiong yang memiliki arti Candi atau bermakna lain Klenteng, jadi kalau digabung nama Klenteng Eng An Kiong memiliki arti Klenteng yang damai selamanya.
Sebelum melakukan ibadah inti, yang pertama tama dilakukan adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebelum beribadah di tempat yang lain, umat harus berdoa di tempat yang memiliki arti langit dalam Bahasa mandarin. Setelah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, lanjut ke ibadah yang ke 2 yaitu berdoa kepada tuan rumah, tuan rumah yang dimaksud yaitu dewa yang terdapat di tempat itu.Â
Banyak dari umat yang ibadah ke Klenteng sembahyang ke pada wana yang disebut dengan Yao Yang yang bermacam macam warna selain warna hijau, karna hijau untuk orang yang sudah meninggal.Â
Dalam beribadah biasanya mengambil 3 buah dupa, yaitu yang 1 untuk kita sendiri, lalu yang ke 2 untuk bumi dan yang terakhir untuk langit. Karena Bumi merupakan tempat kita berpijak, lalu langit yang kita junjung dan kita sebagai hamba, dan ketika menaruh ditempat itu, dup aitu tidak boleh padam. Kita diapit oleh bumi dan langit, jadi seharus mahasiswa harus belajar sebagai pembicara.
Tiap klenteng yang dilewati pasti terdapat singa yang memiliki makna yin dan yang, yang memiliki arti bahwa Yin itu untuk laki laki dan yang untuk perempuan, dan perempuan yang identic melindungi anak.Â
Ada Yin ada yang ada laki laki ada perempuan ada langit ada bumi, begitu tutur beliau sambi memutari klenteng itu. Nah didinding terdapat bentuk 4 raja langit yang selalu melindungi kita menurut kepercayaan beliau. Lalu sesajen yang terdapat di sana memiliki maksud sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan karena telah memberi rezeki yang banyak berupa harta, Kesehatan dan juga rasa Bahagia.Â
Patung patung yang terletak di Klenteng merupakan symbol contoh dan teladan bagi umat manusia pada saat ini, karena patung patung tersebut merupakan perwujudan contoh  orang orang yang suci yang hidup pada ribuan tahun yang lalu.Â
Lalu ada metode ibadah dengan pengocokan yang didalamnya berisi nomor nomor yang harus kita keluarkan asalkan hanya satu nomor saja yang keluar bukan keluar 2 atau lebih secara bersamaan. Ketika sudah keluar nomor dar tempat itu kalian harus membuka petunju yang menurut merek  manafaat.untuk mengeobatinpenyakit.\
Bisa dilihat bahwa terdapat 24 gambar dimana masksuodet dari gamba r tesebuat merupakan gambar tersebut adalah sio atau hewan pada tahun orang orang yang lahir,. Contohnya sio babi yang memiliki makna anak yang berbakti, jadi seorang anak selain hanya kepada keluarga dan saya juga suka taat kepada tuhan.
Selain itu di Klenteng terdapat 3 visi dan misi, yang kesatu adalah Dimana Klenteng menyambut dan menerima orang yan dataang ke dalam klenteng, baik itu mau beribadah disana, dan juga klenteng juga menyiapkan alat beribadah di sana.Â
Kedua adalah kebudayaan klenteng masih menjadi kebudayaan Indonesia, Yang Ketiga adalah Sosial dimana klenteng menyeiakan adanya klinik Kesehatan di belakang klenteng yang disiapkan oleh klenteng itu sendiri.
Berikut tadi merupakan pengalaman saya selama mengunjungi Klenteng Eng An Kiong yang memberikan saya banyak pelajaran, dan juga memberi saya berbagi pengalaman berharga dan mendapat tuntunan hidup selagi kita masih sama sama menjadi masuk. Dan dari 2 materi tentang agama baik itu katholik dan ini di klenteng kita menjadi tau bahwa menghormati antar umat beragama merupakan hal yang harus kita kuasai sehingga kita bisa menjadi paham betul bagaimana perbedaan perbedaan yang ada di negeri kit aini.
Sekian dari saya saya mohon maaf jika terdapat kekurangan di artikel ini
Tong hilap nyak
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H