Mohon tunggu...
Mochammad Ainur Rozikin
Mochammad Ainur Rozikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

IG : @ainur_rozikin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat dengan Umat Katholik

3 Juni 2022   05:39 Diperbarui: 3 Juni 2022   05:42 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lebih Dekat Dengan Umat Katholik

Haii teman teman, selamat datang kembali di artikel buatan saya, Mochammad Ainur Rozikin, Mahasiswa jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, di artikel kali ini saya mendapatkan tugas mata kuliah kewarga negaraan yang ditugaskan untuk membahas tentang Mewawancarai tempat ibadah no muslim. Disini saya berkunjung ke salah satu Gereja Katholik Katedral Ijen. Yok yok yok langsung kita masuk ke isi nya.

Panggilan kepada pemuka agama katholik yaitu Romo, lalu ada juga panggilan Pastor yang berasal dari Bahasa Belanda, akan tetapi baik itu romo yang berasal dari Bahasa Jawa ataupun pastor memiliki makna yang sama yang berarti bapa. Penggunaan panggilan itu tergantung pada budaya setempat, kalau daerah flores biasa dipanggil dengan pastor. Sedangkan untuk pendeta itu merupakan sebutan bagi agama protestan. Untuk nama dari pemuka agama yang diwawancarai kemarin adalah Pastor Yoris.

Beliau bercerita bahwa dulu pada masa reformasi terdapat perpecahan, karena ada seorang pastor katholik yang ingin menrubah tatanan gereja karena merasa tidak suka dengan aturan yang ada pada gereja katholik, sehingga salah satu pastor ini membuat gereja bersama dengan pengikutnya yang protis yang artinya protes kepada cara hidup umat katholik. 

Untuk gereja Katholik sendiri memiliki struktur struktur yang diawali Paus ,Uskup, lalu para Imam, sedangkan Gereja Protestan, atau pun gereja umat Kristen lain tidak memiliki struktur. Jadi mereka merekrut pengikut pengikut tanpa ada struktur di dalam gereja tersebut.

Cara beribadah antar agama Kristen pun memiliki perbedaan, kemudian secara teologi pun beda, kalau di protestan di dalam gereja terdapat mimbar yg tinggi yang digunakan oleh Pendeta, sedangkan katholik mimbar nya sama terletak di tengah tetapi umat katholik menyebutnya Altar. 

Untuk Teologi sangat banyak perbedaan, salah satunya adalah umat katholik mengimani bahwa Bunda Maryam sebagai Wanita yang perawan tetapi bagi agama Kristen yang lain itu tidak, juga bisa dilihat dari bagaimana bentuk salib nya, salib umat katholik itu terdapat yesus nya sedangkan milik umat kristiani yang lain tidak terdapat yesus di salibnya.

Sebelum datangnya Yesus ke dunia, Katholik itu masih bergabung dengan agama Yahudi, dan masih terdapat perjanjian lama, sampai dengan kehadiran Yesus baru terbentuk Katholik karena merupakan penggenapan dari nubuat agamanya. Beliau berkata ada nasab atau garis keturunan yang pertama yahudi kemudian kristen lalu katolik setelah itu protestan. 

Gereja katolhik dulu pernah terpecah menjadi gereja katolik timur dan gereja katolik barat, kalau gereja katolik timur itu ortodox sedangkan gereja katolik barat itu paus, yang ditempati oleh beliau saat ini.

Konsep Trinitas di Katholik itu mememiliki maksud hanya 1 saja yaitu Allah, seperti diumpamakan dengan membuat kopi,gula,air tetapi hanya disebut kopi, seperti itu tutur beliau. Yesus itu menurut Agama Katholik, tetap meyakini bahwa yang disalib adalah Yesus yang wafat di kayu Salib. 

Tetapi terdapat beberapa kitab Injil yang tidak diakui oleh gereja geraj baik itu katholik maupun protestan yang berisi tentang terdapat pengikut Nabi Isa yang dirubah wajahnya menyerupai Nabi Isa, salah satunya Injil Barnabas. Untuk perayaan hari raya bagi umat protestan sebelum tanggal 25 Desember sudah memulai acaranya, sedangkan untuk umat Katholik tanggal 25 Desember merupakan acara dari perayaan natal nya. 

Kalau untuk perayaan paskah, umat katholik melaksanakan secara lengkap mulai dari Yesus ke Yerusalem sampai degan Kebangkitan Yesus, akan tetapi untuk Umat protestan hanya merayakan disaat kebangkitannya saja yaitu malam paskah saja. Tradisi telur paskah merupakan tradisi yang diadopsi dari eropa, akan tetapi di sini sudah mulai jarang untuk telur paskah. Untuk gereja Kataholik ini selalu mengikuti budaya setempat sehingga memudahkan untuk menyatu dengan masyarakat.

Di dalam Katholik, untuk masuk ke dalam agama Katholik itu mereka harus melalui 7 sakramen. Sakramen yang pertama yaitu Sakramen pembaptisan, kalu belum dibaptis itu belum dianggap sebagai anggota gereja. Dalam pembaptisan ini mereka mempercayai bahwa untuk menghapus dosa lama, walaupun dalam perjalanan melakukan dosa, aka nada sakramen tobat.

Dalam gereja Katholik itu tidak menikah, ada pendasaran teologi nya yaitu dari injil sendiri, kemudian alas an lain adalah tidak menyibukkan diri kepada keluarga, sehingga selalu berfokus kepada umat. Beliau juga bercerita bahwa beliau berasal dari ibu yang beragama Islam, tetapi dalam perjalanan beliau merasa ada Tuhan memanggilnya sehingga beliau yakin untuk masuk ke dalam Agama Katholik. 

Untuk pelayan pelayan gereja kebanyakan tidak menikah, Karna kalau menjadi imam gereja, beliau melepas hak hak duniawi, dan selalu berfokus pada umat nya. 

Untuk pendidikan menjadi romo, kalau di katholik disebut seminari menengah selama 6 tahun yang setara dengan smp dan sma contohnya di Probolinggo, lalu ketika ingin melanjutkan menjadi frater harus mengikuti seminarri tinggi, untuk mengambil S1 filsafat kemudian mengabil S2 teologi, Bisa dihitung bahwa untuk menjadi romo diperlukan waktu 15 tahun mulai dari kelas 1 SMP di seminari menengah.

Untuk ibadah di Katholik, yang wajib dipimpin oleh imam yaitu pada misa, untuk hari minggu yang dimulai sabtu sore pukul 17.00 sudah dilakukan perayaan sampai dengan hari minggu sore, selama covid ini dipersingkat acaranya menjadi hanya 1 jam saja.

Berikut tadi merupakan hasil wawancara saya dengan teman teman ke gereja Katholik Katedral Ijen Malang

Terima Kasih, Semoga Artikel ini dapat membantu kita semua untuk lebih mengetahui tentang agama agama yang ada di Indonesia ini dan menguatkan rasa saling toleransi.

Sekian. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun