Mohon tunggu...
Mochammad Ainur Rozikin
Mochammad Ainur Rozikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

IG : @ainur_rozikin

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ini Cerita Tentang Bapakku

28 Mei 2022   23:22 Diperbarui: 28 Mei 2022   23:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kembali lagi bersama artikel buatan saya, Mochammad Ainur Rozikin mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, di Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, disini saya akan membuat artikel yang saya khususkan untuk almarhum bapak saya.

Almarhum bapak Syamsul Arifin, anak ke 5 dari 5 bersaudara. Beliau kelahiran Lumajang, tanggal 20 bulan Oktober tahun 1956, dan beliau meninggal pada tanggal 26 Oktober 2020. Semasa kecil beliau merupakan anak yang sangat patuh kepada orang tuanya, sering membantu ketika kakek saya sedang bekerja. Beliau menempuh Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Purwantara, sekolah yang sudah ada sejak jaman belanda yang membangun Pabrik Gula di Jatiroto ini. Beliau juga ketika sepulang sekolah suka bermain bola dan juga olahraga -- olahraga lainnya yang dikuasai oleh bapak. Dan juga beliau suka memancing di sungai dekat rumah.

Di sungai itu, beliau juga pernah bercerita bahwa sungai itu merupakan tempat bermain yang sangat memiliki kenangan untuk beliau walau sungai itu sangat dalam karena sering dibersihkan oleh pabrik, tetapi tidak untuk sekarang. Salah satu permainan yang pernah beliau ceritakan kepada saya yaitu bermain dengan batang pohon pisang yang digunakan sebagai kapal -- kapalan dan mengikuti arus yang landau itu bersama dengan teman -- temannya. Lalu pada masa SMP beliau menimba ilmu di Sekolah Teknik yang saat ini menjadi Sekolah Menengah Pertama 2 Jatiroto. Dan SMA di Sekolah Menengah Atas Jatiroto.

Almarhum bapakku merupakan orang yang sangat berharga dalam hidupku, terutama dalam sikap dan kepribadiannya dalam kehidupan sehari -- hari. Beliau sangat baik dalam mendidik anak -- anaknya. Beliau memiliki 4 anak, yaitu yang pertama Ayyul Hidayah, yang kedua Ikhwan Farizy, yang ketiga Ikhlis Sani Fatiroh, dan yang keempat saya sendiri M. Ainur Rozikin. Sedari kecil saya besar dan berkembang dididik langsung oleh beliau. Beliau merupakan orang yang selalu mendukung pebuh apapun impian yang diinginkan terutama dalam hal olahraga.

Sewaktu kecil disaat masih sd kelas 1, saya diajarkan bermain bulutangkis, yang membuat saya sangat suka dengan permainan ini. Kata ibu saya, beliau semasa muda sering ikut lomba bulutangkis. Beliau dulu sempat mencarikan tempat pelatihan bulutangkis untuk saya, namun tidak menemukan pada masa itu. Namun saya selalu senang ketika hari minggu tiba, bapak yang libur kerja selalu bermain bulutangkis di depan rumah dengan saya, setelah itu biasanya membersihkan rumah dan mencuci motor bersama. Di sore hari biasanya saya diajak untuk pergi menonton pertandingan tarkam sepakbola di perumahan sebelah.

Dulu juga terdapat pertandingan bola voli yang sering dilaksanakan di perumahan -- perumahan di Batam dan juga PT yang ada disana juga sering terdapat turnamen -- turnamen yang diadakan di sana. Saya selalu ikut menonton pertandingan -- pertandingan yang bapak saya ingin datangi, terutama pertandingan yang dimana terdapat teman beliau yang sedang bertanding, apalagi ketika PT beliau yang bertanding, sudah pasti datang untuk melihat. Momen yang paling saya ingat adalah ketika ikut menonton pertandingan, saya melihat ada anak seumuran saya kala itu terkena bola voli yang keluar dari lapangan, tak lama setelah itu, saya pun yang berdiri tak jauh dari lapangan pertandingan juga terkena bola smash pemain yang terkena block dan akhirnya berbelok arah mengenai kepala saya, disitu saya menangis dan malu karena dibuat bercanda oleh teman -- teman bapak saya.

Bahkan di Batam juga pernah diadakan turnamen voli Proliga yaitu turnamen voli untuk pemain professional dan antar klub -- klub besar dan terbaik di Indonesia. Di turnamen itu saya sekeluarga diajak oleh bapak untuk ikut melihat turnamen akbar itu. Yang saya ingat disitu banyak pemain -- pemain tim nasional yang ikut bertanding disana. PT bapak saya juga ikut serta meramaikan proliga dengan menjadi pertandingan hiburan di Gedung olahraga itu.

Ketika di rumah saat diam, bapak juga sering menasehati saya dan menyuruh saya untuk latihan dengan serius, namun setelah kenal komputer dan hadirnya gadget yang pada saat itu saya memiliki uang hasil dari tabungan dan dari sunat, langsung saya minta ke orang tua untuk membeli hp touchscreen yang baru muncul, tetapi yang harganya murah saja. Saya lebih suka untuk mengotak -- atik komputer. Dengan hobi saya itu, bapak juga selalu mendukung penuh untuk terus belajar mengenai komputer.

 Sampai saat saya SMP, saya pindah rumah dan pulang kampung ke rumah asal kedua orang tua saya yaitu di Kabupaten Lumajang, saya melanjutkan studi di SMP 1 Jatiroto dan ikut ekstrakurikuler Bola Basket dan sering ikut turnamen Bola Basket di Lumajang. Beliau pun sangat mendukung saya bahkan sering melihat saya ketika bertanding, beliau selalu datang ketika final, namun malah selalu kalah di final wkwk. Ketika di sini beliau tidak ingin diam saja, beliau mencari pekerjaan yang bisa dikerjakan walaupun sudah tua, akhirnya beliau memutuskan untuk membuka tambal ban yang pada masa kecilnya beliau juga sudah sering ikut untuk membuka tambal ban di daerah parkir truk pabrik gula. Beliau merupakan orang yang tidak suka menyerah dan berleha -- leha, beliau selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, sebelum meninggal pun beliau sudah menitipkan pesan -- pesan kepada orang-orang terdekatnya siapapun itu yang ditemui, bahkan meninggal nya pun banyak orang yang tidak percaya karena hanya merasakan sakit setelah dzuhur dan dibawa ke rumah sakit dan sehabis asar beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

Mungkin itu saja cerita tentang almarhum bapak saya yang sangat berpengaruh dan menjadi panutan untuk hidup saya. Semoga almarhum bapak mendapat tempat terbaik di sisiNya, aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun