Mohon tunggu...
Mochammad Ainur Rozikin
Mochammad Ainur Rozikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

IG : @ainur_rozikin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jiwa dan Raga Santri untuk Negeri

21 Oktober 2021   14:20 Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hari Santri Nasional jatuh selalu diperingati pada 22 Oktober, peringatan ini dimulai pertama kali pada tahun 2015. Pada hari santri tahun 2021 ini, kemenag mengusung tema Santri Siaga Jiwa dan Raga. Hal ini dimaksudkan agar santri di Indonesia baik dari yang jenjang SD hingga Mahasantri selalu siap siaga untuk menyerahkan jiwa dan raga nya untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan kesatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Hari santri tidak cukup hanya sekedar memperingatinya setiap 22 Oktober dengan mengadakan berbagai rangkaian acara, namun santri harus mampu menjadi agen perubahan sebagaimana peran ulama ikut merebut kemerdekaan.

            Perlu kita ketahui bahwa santri tidak hanya dibekali oleh kemampuan berdakwah dan mengaji saja, tetapi mereka juga memiliki kemampuan lain yang sangat berguna unutk keamanan bangsa dan negara, tetapi juga berbagai kreativitas dan pengembangan diri. Seperti misalnya bercocok tanam, berwirausaha, organisasi kesenian dan sebagainya. Mereka dididik untuk menjadi manusia yang berguna dan bisa melakukan berbagai pekerjaan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Contoh perjuangan santri pada jaman pernjajahan adalah pergerakan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan dahulu bertabur nama- nama besar ulama dan santri pejuang, karena mereka para santri mendapat pelajaran Hubbul Wathon Minal Iman yang sudah diajarkan sejak mereka masuk kedalam lingkungan pondok.

Santri selalu siap untuk mengorbankan jiwa dan raganya demi mempertahankan ibu pertiwi dari datangnya penjajah ke daerah- daerah mereka. Bahkan, Jazuli Juwaini yang menulis buku Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka, mengajak seluruh masyarakat untuk menempatkan ulama dan santri secara terhormat dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dengan meneladani spiritnya dalam menjaga karakter bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta dalam menjaga keutuhan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

            Agar bisa menjadi masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia seperti yang dimiliki santri yang didapat pada saat mereka berada di pondok pesantren, kini jaman sudah canggih kan? Kalau sudah canggih, seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Sekarang belajar agama di internet pun sudah sangat mudah untuk dijumpai, akan tetapi belajar agama di internet harus betul hati - hati karena ilmu yang ada di internet bisa saja menyimpang dari ajaran agama yang harusnya sesuai dengan Al-quran dan hadits, bahkan ada pula situs yang sampai mendoktrinasi pembacanya untuk menjadi seorang yang radikal.

            Menurut saya, Santri ikut terjun untuk membuka situs -- situs mereka sendiri yang ilmunya mereka dapat pada saat pengajian atau dawu para kiai yang ada di persantrennya untuk kepentingan dakwah mungkin sangat bisa terealisasikan karena perkembangan dan penyebaran informasi di masyarakat sangat cepat sekali. Kenapa begitu? karena jika suatu kaum masyarakat memiliki suatu masalah tertentu yang ada kaitannya dengan agama, mereka bisa dengan mudah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya tersebut dan mendapatkan jawaban dengan nilai keshahihan yang tinggi. Hal ini juga termasuk dalam pergerakan santri dalam berpartisipasi menciptakan bangsa yang beriman, sejahtera, harmonis, dan nyaman.

            Selain itu, sebagai santri, kita harus berkomitmen untuk menjadi contoh benteng moral bagi bangsa, sebagai santri juga harus terus berfikir dan bergerak bersama -- sama ke arah kemajuan bangsa. Sehingga, perjuangan santri bukan hanya tawakal saja tapi juga dibuktikan dengan usaha yang nyata adanya.

            Pada hari santri ini, santri harus mampu bangkit menjadi sebuah kekuatan baru dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Kita juga harus menanamkam semangat resolusi jihad menuju bangsa Indonesia yang lebih maju. Kenapa begitu?, karena kalau kita tidak semangat berubah menjadi lebih baik maka hari santri menjadi sama atau tidak ada bedanya dengan hari-hari nasional lainnya yang ramai diperingati dengan bermacam pesta pora tanpa adanya perubahan ke arah kemajuan bangsa. Santri juga tidak boleh egois apalagi menganggap diri kita paling kuat apalai menganggap diri kiat paling paham ilmu.

            Perjuangan santri saat ini harus menuju  kearah bangsa yang lebih maju. Langkah awalnya  adalah dengan penguatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki moral. Karena diluar sana banyak dari kalangan atas seperti dari pemerintahan yang menerpa pendidikan tinggi namun dalam kehidupannya tetap saja berani untuk korupsi. Manusia seperti itu telah dibutakan oleh harta dunia dan dengan berani menghalalkan segala cara untuk memenuhi nafsu meerka. Memanfaatkan jabatan yang mereka miiki untuk kepentingan pribadi seperti hal yang sudah biasa di Indonesia. Mereka lupa akan kondisi rakyat di bawah mereka. Moral pejabat makin merosot berujung pada Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Pada beberapa tahun ini, pemerintahan Indonesia makin tidak dipercaya oleh rakyatnya. Santri dengan semangat resolusi jihad tidak boleh diam saja melihat semakin maraknya budaya korupsi yang terjadi pada bangsa indonesia saat ini. Harus ada upaya serius untuk membendung korupsi. Harus ada upaya penguatan moral penerus bangsa. Santri harus mampu berkomitmen untuk terus melawan korupsi dan menyebarkan hal -- hal yang positif dan menjadi contoh bagi masyarakat.

            Maka dari itu kita sebagai santri yang akan menjadi komponen penggerak bangsa di masa mendatang harus terus maju, berinovasi, dan mengembangkan segala bakat yang kita punya karena kegigihan dan kerja keras kita pasti akan membuahkan hasil atas seizin Allah SWT. Terima Kasih

            "Kebaikan seorang santri tidak dilihat ketika ia berada di pondok, melainkan setelah menjadi alumni. Kamu tinggal buktikan hari ini, bahwa kamu adalah santri yang baik" - Gus Dur

Wassalamualaikum Wr.Wb.

SELAMAT HARI SANTRI NASIONAL 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun