Mohon tunggu...
ainurrokhmah
ainurrokhmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gaji pas-pasan, Harga melonjak: Bagaimana kita bisa bertahan?

19 Desember 2024   16:06 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ekonomi saat ini menjadi tantangan berat bagi banyak Masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam golongan dengan penghasilan menengah kebawah. Ketika harga kebutuhan pokok terus melonjak, sementara gaji tidak mengalami kenaikan yang signifikan, kehidupan sehari-hari terasa semakin sulit. Tantangan ini tidak hanya memengaruhi daya beli, tetapi juga menggerus kualitas hidup. Artikel ini akan membahas bagaimana kita, sebagai individu dan masyarakat, bisa bertahan dalam kondisi ini dengan mengelola keuangan, mencari solusi kreatif, hingga mendorong perubahan kebijakan.

Mengapa harga melonjak?

Kenaikan harga bukanlah fenomena baru, tetapi situasi ini di persulit oleh berbagai faktor seperti inflasi global, gangguan rantai pasokan, kenaikan harga bahan bakar, dan evaluasi mata uang. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada barang impor, tetapi juga merambat pada kebutuhan pokok lokal seperti pangan dan energi.

Disisi lain, upah pekerja di banyak sektor stagnan. Meskipun ada kebijakan seperti kenaikan upah minimum, hal ini sering kali tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup yang terus melesat. Akibatnya, masyarakat berada dalam kondisi serba sulit: penghasilan tetap, tetapi pengeluaran meningkat tajam.

Tantangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah  

Bagi kelompok dengan gaji pas-pasan, kebutuhan sehari-hari seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan Pendidikan menjadi prioritas utama. Sayangnya, kenaikan harga sering kali memaksa mereka untuk mengorbankan kebutuhan sekunder atau bahkan kebutuhan primer, seperti mengurangi konsumsi makanan bergizi demi menghemat pengeluaran.

Lebih buruk lagi, tidak semua masyarakat memiliki akses ke sumber daya atau literasi keuangan yang cukup  untuk bertahan. Banyak yang terjebak dalam utang, terutama melalui pinjaman online atau kartu kredit, yang justru mempersulit situasi mereka.

Strategi bertahan untuk individu dan keluarga

 Mengelola keuangan lebih ketat: Membuat anggaran adalah Langkah awal yang penting. Catat semua pemasukan dan pengeluaran buanan untuk mengetahui ke mana uang anda pergi. Dengan memahami pola pengeluaran, anda dapat menentukan pos mana yang bisa dikurangi. Misalnya: Beralih ke merek gerenik untuk kebutuhan rumah tangga, mengurangi frekuensi makan diluar, memanfaatkan promo dan diskon.

Selain itu, usahakan untuk menyisihkan sebagian kecil penghasilan sebagai dana darurat, meskipun jumlahnya tidak besar. Dana ini sangat berguna untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak, seperti biaya kesehatan.

Mencari sumber pendapatan tambahan: Di era digital, banyak peluang untuk menambah penghasilan. Misalnya: Menjadi reseller atau dropshipper melalui e-commerce, Menawarkan jasa seperti les privat desain grafis atau penulisan konten, Mengelola bisnis kecil-kecilan seperti menjual makanan atau produk kerajinan, Bergabung dengan platform kerja lepas (freelance) yang memungkinkan anda bekerja sesuai waktu luang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun