Mohon tunggu...
Annisa ainurrokhmah
Annisa ainurrokhmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Saya memiliki berbagai hobi salah satunya. yaitu menulis. Saya suka mencoba hal-hal baru dan memiliki rasa ingin tahu terhadap suatu hal yang membuat saya untuk terus belajar. Saya adalah seorang mahasiswa yang setiap harinya berusaha untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum: Sejarah Pembaharuan Kurikulum di Indonesia

16 Januari 2025   08:43 Diperbarui: 16 Januari 2025   08:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Pexels) 

Kurikulum sangat berhubungan erat dengan usaha mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum bisa diartikan sebagai dokumen yang berisi materi pelajaran dan pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, sistem evaluasi pembelajaran serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

Pembaharuan kurikulum dalam dunia pendidikan merupakan salah satu solusi untuk menaikkan kuaitas di bidang pendidikan sebagai bentuk perbaikan dari kurikulum sebelumnya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini. Artikel ini akan membahas apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum dan sejarah pembaharuan kurikulum di Indonesia.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurikulum?

Perubahan kurikulum merupakan suatu keharusan yang dilakukan dalam dunia pendidikan karena kurikulum digunakan untuk beradaptasi dalam menghadapi tantangan yang baru dan memenuhi pendidikan yang sesuai dengan generasinya. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum:

1. Arus Globalisasi 

Dalam era globalisasi saat ini dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bisa menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam berbagai bidang, serta membawa perubahan dalam kehidupan manusia yang bisa memunculkan berbagai permasalahan dalam bidang yang ada.

Pendidikan dapat menghindari arus globalisasi yang membawa pengaruh dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, seperti masuknya budaya lain ke Indonesia dan mempengaruhi adat istiadat yang ada sejak lama. Globalisasi menjadi suatu ancaman dalam pendidikan karakter bangsa Indonesia khususnya usia-usia remaja yang masih labil terhadap pendidikan karakter peserta didik.

2. Masalah Mutu Pendidikan

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk bangsa Indonesia yang cerdas melainkan juga memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Meningkatkan kualitas pendidikan sama halnya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Melalui berbagai usaha ,seperti pengembangan dan perbaikan kurikulum dan evaluasi pendidikan, sarana pendidikan, pengembangan materi ajar, serta mengadakan pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik lainnya. 

3. Kemajuan Teknologi dan Informasi

Sistem pendidikan Indonesia harus terus meningkatkan perubahan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih bermutu kedepannya. Perubahan kurikulum diperlukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perubahan zaman yang semakin berkembang. Kurikulum harus mampu mengimplementasikan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai budaya yang relevan dengan kehidupan masa kini. 

4. Memenuhi Kebutuhan Peserta Didik

Setiap peserta didik memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda. Kurikulum yang disesuaikan dengan keberagaman siswa dapat memberikan peluang yang sama bagi setiap peserta didik untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 

Ilustrasi Kurikulum Pendidikan Nasional (Sumber:Kompasiana.com) 
Ilustrasi Kurikulum Pendidikan Nasional (Sumber:Kompasiana.com) 

Sejarah Pembaharuan Kurikulum di Indonesia

Pembaharuan kurikulum di Indonesia telah mengalami berbagai fase:

1. Rentjana Pelajaran 1947 (Kurikulum 1947)

Kurikulum ini dibuat tepat setelah dua tahun peristiwa proklamasi kemerdekaan. Pemerintah mencoba sistem pembelajaran untuk para pelajar di masa revolusi yang menekankan pada pembentukan karakter bangsa Indonesia merdeka dan berdaulat.

2. Rentjana Pelajaran Terurai 1952 (Kurikulum 1952)

Pemerintah melakukan penyempurnaan terhadap Kurikulum 1947 di tahun 1952. Kurikulum ini mengatur pembahasan topik tiap mata pelajaran dengan kehidupan masyarakat harus berkaitan. 

3. Rentjana Pendidikan 1964 (Kurikulum 1964)

Konsep pembelajaran dalam kurikulum 1964 lebih berfokus pada pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keterampilan, dan jasmani peserta didik.

4. Kurikulum 1968

Kurikulum ini memiliki ciri materi dari jenjang pendidikan rendah memiliki hubungan dengan jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, dalam kurikulum ini sistem penjurusan dimulai pada kelas 2 SMU atau kelas 11. 

5. Kurikulum 1975

Pada kurikulum ini lebih merinci metode, materi, dan tujuan pengajaran dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dan digunakan setelah program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) tahap pertama di masa pemerintahan Orde Baru. 

6. Kurikulum 1984

Terjadi perubahan kurikulum di Indonesia, karena kurikulum sebelumnya dianggap lambat dalam merespons kemajuan di kalangan masyarakat. 

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Dalam kurikulum ini terjadi perubahan sistem pembagian evaluasi pembelajaran. Terjadi perubahan singkatan dan nama SMP (Sekolah Menengah Pertama) menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), serta SMA (Sekolah Menengah Atas) menjadi SMU (Sekolah Menengah Umum). Dan mata pelajaran PSPB dihapuskan pada kurikulum ini dan SMA dibagi menjadi tiga penjurusan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.

8. Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) 2004

Setelah 10 tahun kurikulum 1994 berjalan, kurikulum ini digantikan oleh KBK di tahun 2004 dan pemerintah mengubah kembali nama singkatan SLTP menjadi SMP dan SMU menjadi SMA kembali.

9.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) 2006

Mulai digunakan sejak berlakunya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dijelaskan dengan lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2003.

10. Kurikulum 2013 (K-13)

Kurikulum yang diterapkan pemerintah menggantikan KTSP 2006, kurikulum ini menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan pendekatan saintifik.

11. Kurikulum Merdeka

Diperkenalkan oleh Kemendikbudristek pada bulan Februari 2022 sebagai langkah untuk mengatasi krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Selain itu, kondisi ini diperparah akibat pandemi Covid-19 yang banyak mengubah proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Kurikulum ini sebagai bentuk bahwa kurikulum berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun