Mohon tunggu...
Ainurrofiq
Ainurrofiq Mohon Tunggu... Guru - Pelajar

Bahagialah dalam hidup Dan hiduplah bahagia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Menghilangkan Rasa Galau dalam Perspektif Kitab Turats

10 September 2021   11:16 Diperbarui: 10 September 2021   11:18 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dalam menjalani kehidupan, kita tidak akan selamanya berada di fase teratas, hidup bahagia, bergelimangan harta, istri cantik jelita, ada saatnya kita berada di fase terendah, hidup susah, merasa gegana (gelisah, galau dan merana).

sejatinya popularitas, kekayaan dan jabatan bukanlah syarat untuk kita bisa hidup bahagia. Betapa banyak orang-orang di sekitar kita memiliki harta yang melimpah,namun  untuk sekedar tersenyum ia susah, betapa banyak orang yang memiliki jabatan tinggi tapi hidupnya di selimuti perasaan iri dan dengki. Sebaliknya, banyak orang-orang di sekitar kita yang hidupnya sederhana, makan seadanya, dan pekerjaan setiap harinya kita anggap hina, namun ia bahagia, senyumnya selalu merekah, seakan tidak punya masalah.

Ibarat tangga, roda  kehidupan terus berjalan, melangkah jauh naik menuju fase teratas dan akan turun menuju fase terendah. Fenomena ini akan dialami oleh semua orang yang merasa dirinya masih hidup. Setiap individu berbeda-beda dalam merespon perubahan tersebut. Ada yang merespon perubahan tersebut dengan mengedepankan egoisme sehingga tatkala ia berada di fase paling atas, ia mamfaatkan untuk perbuatan-perbuatan yang melampaui batas, foya-foya, jauh dari norma-norma agama. Sebaliknnya ketika ia berada di fase paling rendah, ia merasa kecewa, putus asa, atau bahkan tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk mati konyol atau bunuh diri karena merasa kehidupan sudah tidak berpihak pada dirinya. Ada yang merespon perubahan tersebut dengan mengedepankan keimanan sehingga baik ketika ia berada di fase teratas maupun ketika berada di fase terendah responnya sama, ia respon dengan rasa syukur dan semakin mendekatkan diri kepada allah SWT.

Berbicara tentang perasaan gegana (gelisah, galau dan merana), setiap dari kita pasti pernah merasakannya, karena dilatarbelakangi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa merespon dengan keimanan sehingga bisa membunuh dan menghilangkan perasaan-perasaan tersebut.

Ada beberapa tips untuk menghilangkan perasaan gegana (gelisah, galau dan merasa) yang telah dirumuskan oleh ulama salaf. Yaitu;

1- taqwa

Taqwa kepada Allah SWT merupakan obat paling ampuh untuk menghilangkan perasaan susah, galau dan kecewa. Karena orang yang taqwa kepada Allah hatinya akan menjadi bersih, bening, dan memperoleh ketenangan hati, bahkan orang yang Taqwa kepada Allah akan mendapatkan bonus rezeki yang tidak disangka-sangka. Hal tersebut berdasarkan firman Allah dalam Al-quran surat At-Talak ayat 2 dan 3.

Yang artinya; Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Melalui ayat jelas kita fahami, bahwa orang yang bertakwa kepada allah akan diberi jalan keluar akan setiap masalah yang kita hadapi dan allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Taqwa adalah kita melaksanakan segala  apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala larangannya. Contoh sederhana kita sholat, puasa, zakat dan haji jika mampu merupakan manifestasi dari taqwa. Kita tidak mencuri, tidak meminum-minuman keras dan tidak berzina juga contoh manifestasi dari takwa.

2- bersuci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun