Mohon tunggu...
AINUR RIFKA
AINUR RIFKA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN malang yang memiliki cita-cita yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Fisik, Kognitif, Sosio-Emosional, dan Metode Belajar pada Anak Usia Dini

30 November 2022   00:40 Diperbarui: 30 November 2022   00:46 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan berjalannya waktu, anak yang sudah beranjak dewasa, tentunya pernah merasakan apa itu masa kanak-kanak atau masa mereka sewaktu kecil. Disini kita bisa menyimpulkan bahwa anak kecil itu mudah untuk diajarkan tentang sesuatu, karena ia berpikir itu adalah salah satu tantangan baginya, walaupun seaslinya ia tidak bisa melakukannya. 

Perkembangan-perkembangan pun mulai merambat muncul seiring dengan berjalannya usia. Dari segi fisik, kognitif, sosio-emosial, dan juga metode belajarnya pun memiliki perkembangan. Contoh yang dapat kita lihat dari segi fisik pada fase kanak-kanak ialah pertama, kita belum bisa untuk merangkak. 

Lalu setelah dilatih dan dibimbing oleh orang tua, kita bisa melakukan pencapaian itu. Pembahasan yang kedua yakni tentang perkembangan kognitif atau proses belajar pada anak. Perkembangan kognitif sendiri oalah kemampuan seseorang tentang bagaimana cara mengolah informasi yang telah dipelajari. 

Perkembangan ini ditunjukkkan olehusia anak. Yang pertama,anak yang memiliki usia 0 sampai 6 tahun, mereka dapat membedakan mana benda hidup dan benda mati, dan mereka juga terlalu penasaran terhadap sesuatu yang mustahil baginya.

Kemudian pada usia sekitar 1sampai 2 tahun, anak dapat merespons terhadap apa yang terjadi dengan lingkungan sekitar. Sebelum menginjak pada usia itu mereka dapat menirukan gerakan atau tindakan seseorang. Perkembangan selanjutnya yakni perkembangan sosio-emosional dimana menurut psikolog Paul Ekman anak-anak itu memiliki 6 dasar emosi yang itu tidak bisa terjadi secara bersamaan. 

Enam dasar itu melipiti, sedih, bahagia, terkejut, jijik, marah dan kaget. Tidak lupa pula metode pembelajaran yang harus diajarkan kepada anak harus sesuai dengan kemampuan mereka. Maka dari itu, kita harus tahu bagaimana perkembangan mereka dari segi proses belajarnya, fisiknya, dan juga sosio-emosionalnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun