Mohon tunggu...
Muhammad Ainur Rafiq
Muhammad Ainur Rafiq Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa kopi dan senja

Monggo kunjungi blog penulis : https://www.mahasiswakopidansenja.online/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratapan Si Pecandu Rindu

29 Juni 2020   21:29 Diperbarui: 29 Juni 2020   21:33 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Oleh : Raf Soemitro)

Di pelosok desa pada tengah malam
Langit nampak begitu mendung,
Tanda hujan segera tiba
Menyambut si pecandu rindu
Yang mulai kedinginan di hantam dinginnya malam

Si pecandu mulai tersiksa akan rindu
Rindu yang hingga kini belum tersampaikan
Rindu yang bagaikan bara api yang membakar jiwanya
Membuat dia menyelam kembali dengan kenangan

Kenangan yang dulu menjadi harapan
Kini hanya tinggal sejarah kelam
seakan-akan menghantui setiap langkahnya
Sungguh harapan yang tragis bagi pecandu rindu

Hanya secuil doa-doa yang di panjatkan setiap malam,
agar segera terlepas dari belunggu rindu yang begitu menyiksanya hingga saat ini

Tulungagung, 09 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun