Mohon tunggu...
Ai Nurhasanah
Ai Nurhasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pengajar yang masih harus banyak belajar | Seorang penikmat drama korea yang setuju bahwa salah satu me time terbaik adalah menonton | Seorang penulis amatir yang gemar mencurahkan segala apa pun yang terjadi di dunia fana ini | Mari menjelajahi tulisan saya. Amboooi!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika

4 Desember 2022   06:22 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:40 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ..
Hanya jika, kutekankan!
Mesin waktu muncul di depan mata
Lalu, ia memberi potongan masa

Dengan khusyuk kuratapi potongan-potongan itu
Kemudian ia berkata, "Tentukan pilihanmu!"
Menata masa depan, atau
Membenahi masa lalu?

Lantaran bunga tidur yang mengungkungku
Sebab rasa sesak yang menyumpal kerongkonganku
Hingga sedu sedan telah bercampur tunggu
Maka, kuingin kembali ke masa itu

Untuk apa?
Semisal hanya mengelus kepalamu,
Membisikkan doa, atau
menyimpulkan sela jari tangan kita
Bukan sekadar menyaksikan perjuangan akhir kisahmu

Kira-kira hal itu yang merasuki alam pikirku
Seratus hari sudah ku merapal rindu
Melalui pembatas jalan yang kusebut asa,
Semoga Tuhan mendengar jikaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun