Mohon tunggu...
Ainur Rofieq
Ainur Rofieq Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pertumbuhan Aktivitas Simbolik

1 Desember 2016   18:41 Diperbarui: 1 Desember 2016   18:47 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penilaian Moral.Piaget meneliti pemikiran sosial anak – anak di banyak wilayah, termasuk moralitas. Di dalam karya klasiknya, The Moral Judgement of the Child ( 1932), dia memberi perhatian khusus kepada cara anak memahami aturan permainan marbel.

Animisme atau Keberjiwaan.Piaget melukiskan cara- cara lain yang di dalamnya pikiran anak – anak kecil berbeda dari anak yang lebih besar dan orang dewasa. Seperti Wearner, Piaget mengamati bahwa anak mudah tidak membuat perbedaan yang sama antara benda hidup dan tidak hidup seperti yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa. Seperti dikatakan Wearner, mereka menerima segala seuatu, termasuk objek – objek fisik, secara fisiognomik, sebagai sesuatu yang penuh kehidupan dan perasaan. Sebuah truk yang keras suaranya mungkin terlihat marah bagi anak – anak, sedangkan gulungan kecil awan di langit terlihat seperti sendirian. Piaget menyebutkan pandangan tentang dunia fisik seperti ini sebgai keberjiwaan dunia(world animistic).

Mimpi – Mimpi.Salah satu studi paling awal Piaget menguji konsepsi anak – anak adalah tentang mimpi ( 1926, bab 3). Sama seperti konsepsi tentang hidup, anak kecil memandang mimpi berdasarkan pentahapan tertentu. Karena mimpi adalah studi awal Piaget, maka yang lain ( khususnya Kohiberg, 1966a) telah memperbaiki urutan mimpi Piaget ini.

                Bagaimana anak – anak belajar mimpi? asumsi pertama kita mungki bagi mereka mempelajarinya dari orang dewasa. Ketika anak – anak mendapat mimpi buruk, orang tua menenangkan mereka dengan mengatakan, “ Jangan kuatir, itu hanya mimpi. itu tidak nyata hanya berada di dalam pikiranmu”. Namun demikian, kaum Piagetian yakin kalau anak – anak menemukan beragam sifat mimpi dengan cara mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun