Keesokan harinya, aku baru teringat dari kesadaran. "Jancuk! jeketek, aku disuruh dan didorong-dorong panggilan itu agar bergegas keluar rumah hanya untuk nagih utang ke orang brengsek itu. Jampuut." pikirku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!