Mohon tunggu...
Ainun Rismandya (active)
Ainun Rismandya (active) Mohon Tunggu... Lainnya - Science enthusiast

Sharing information and knowledge that I have learned

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Trend Diet Menggunakan Obat Ozempic di USA dan Bagaimana Industri Pangan Menyikapinya

20 November 2024   14:30 Diperbarui: 20 November 2024   14:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obesitas adalah penyakit kronis yang disebabkan kelebihan jumlah lemak dalam tubuh, yang mengakibatkan beberapa masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker. Obesitas menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di beberapa negara, salah satunya yaitu di USA. Dilansir dari website resmi pemerintah USA, National Center for Health Statistics, prevalensi obesitas pada orang dewasa mencapai 40.3% selama Agustus 2021-Agustus 2023 dan prevalensi tersebut tidak berubah secara signifikan sejak periode 2013-2014.

Semakin meningkatnya kesadaran seseorang akan dampak negatif obesitas, maka semakin meningkat pula keinginan untuk menurunkan berat badan. Langkah atau cara yang dilakukan sesorang dalam usahanya untuk menurunkan berat badan sangat beragam. Namun saat ini, di era digital, dengan segala pengaruh yang diberikan oleh media sosial, orang-orang cenderung mengikuti cara-cara yang digaungkan oleh para selebriti dan influencer. Seperti yang sedang banyak beredar di media sosial belakangan ini yaitu foto before-after para selebriti terkenal yang mengalami perubahan sangat drastis dari sebelumnya obesitas menjadi terlihat jauh lebih kurus, setelah menggunakan obat penurun berat badan, seperti Ozempic. Beberapa selebriti yang secara terbuka menyatakan telah menggunakan obat penurun berat badan antara lain Oprah Winfrey, Kelly Clarkson, Amy Schumer, Tracy Morgan, dan masih banyak lagi. Penggunaan obat penurun berat badan di USA terus meningkat apalagi didorong oleh endorsement dari para selebriti.

Obat penurun berat badan seperti Ozempic dan Wegovy mengandung senyawa aktif bernama semaglutide, yaitu agonis reseptor GLP-1 (Glucagon-like peptide-1) yang awalnya dikembangkan untuk pengobatan terutama mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2. Agonis GLP-1 bekerja dengan cara meniru hormon GLP-1 yaitu hormon yang diproduksi oleh usus kecil yang berfungsi memicu produksi insulin (hormon untuk menurunkan gula darah), mencegah sekresi glukagon (hormon untuk meningkatkan gula darah), memperlambat pengosongan lambung, dan mempengaruhi otak untuk berpikir bahwa perut sudah merasa kenyang, sehingga pada akhirnya nafsu makan akan menurun. Efek tersebut membuat obat-obatan seperti Ozempic dan Wegovy mampu membantu beberapa orang untuk menurunkan berat badan secara cepat.

Berdasarkan perusahaan healthcare-analytics dan market-research, Trilliant Health, dalam laporan 2023 Trends Shaping the Health Economy Report, belanja nasional di USA untuk semaglutide (senyawa aktif pada Ozempic dan Wegovy) pada tahun 2021 adalah yang tertinggi keempat di antara semua golongan obat. Bahkan selama 2020 hingga 2022, volume resep untuk semaglutide telah meningkat 300%. Penggunaan obat-obatan yang mengandung semaglutide terus meningkat secara signifikan sejak pertama kali disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) di USA pada tahun 2017 untuk pengobatan diabetes tipe 2.

Meningkatnya kesadaran individu yang obesitas untuk menurunkan berat badan memang merupakan hal yang positif bagi individu yang bersangkutan. Namun, meningkatnya jumlah penggunaan obat-obatan seperti Ozempic dan Wegovy untuk menurunkan berat badan ternyata juga mengubah perilaku konsumsi. Turunnya nafsu makan setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, berpotensi pada turunnya tingkat konsumsi produk pangan.

Industri pangan sebaiknya membaca trend tersebut dengan membuat produk pangan yang lebih dibutuhkan oleh konsumen. Dengan menurunnya nafsu makan, konsumen akan cenderung mencari produk pangan yang mampu memenuhi kebutuhan gizi harian dalam porsi yang kecil. Seperti yang dilakukan oleh Nestle USA Meals Division, yang meluncurkan produk tinggi serat dan protein diarahkan langsung pada konsumen pengguna obat-obatan Ozempic atau Wegovy. Produk pangan tersebut diklaim sangat cocok untuk mendukung diet seimbang bagi konsumen yang sedang berjuang dalam manajemen berat badan, serta telah didesain agar sesuai dengan porsi yang dibutuhkan oleh konsumen pengguna obat-obatan Ozempic atau Wegovy.

Kedepannya, konsumen pengguna obat-obatan tersebut akan lebih menyukai produk pangan yang lebih mengutamakan nutrisi yang dianggap paling penting untuk tubuhnya seperti protein, serat, vitamin, dan mineral. Industri pangan dapat mengoptimalkan trend ini dengan membuat produk dengan klaim sederhana tetapi lebih menyorot kepada kadar protein, serat, vitamin, dan mineral yang tinggi serta mampu membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian konsumen.

Source:

https://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db508.htm

https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/13901-glp-1-agonists

https://www.trillianthealth.com/market-research/reports/2023-health-economy-trends

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun