Mohon tunggu...
Ainun nurseptiana Hanapiyah
Ainun nurseptiana Hanapiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Merupakan Mahasiswa dari salah satu universitas yang ada di brebes, yaitu universitas peradaban bumiayu. saya mengambil jurusan/prodi sistem informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi AI, Kecerdasan Buatan pada Pertanian Ramah Lingkungan

2 Agustus 2024   05:19 Diperbarui: 2 Agustus 2024   05:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan pada pertanian dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Maka tak heran jika pertanian di zaman sekarang telah menerapkan dan bekerja sama menggunakan teknologi AI. Dengan tujuan memperbaiki pengelolaan sumber daya yang lebih baik dan pemantauan yang lebih akurat.

Dalam Pertanian ramah lingkungan memiliki aspek utama yang terkait dalam teknologi AI ini. Termasuk pada optimalisasi penggunaan sumber daya. Sebagian para petani banyak yang tidak mengetahui bahwa hal ini amat sangat merugikan jika tidak bisa mengoptimalkannya dengan baik. 

Berikut contoh bukti Autentik pada pemaparan pertanian ramah lingkungan

Pada penggunaan air. Terlalu banyak yang tidak mengerti bagaimana menggunakan air pada pertanian ramah lingkungan agar tidak terjadi pemborosan dan bagaimana caranya agar utuh menjaga sumber daya air. Biasanya para petani menggunakan air yang sangat berlebihan, pada pernyataan ini sudah terbukti terutama pada pertanian di wilayah pedesaan. Maka dari itu teknologi AI dapat membantu mengelola irigasi dengan memantau kelembaban tanah dan kondisi cuaca, untuk memastikan tanaman hanya menerima air dalam jumlah yang diperlukan 

Tidak hanya itu teknologi AI Juga bisa melakukan Pemantauan tanaman dan tanah. Dengan ini untuk menganalisis data dari sensor yang dipasang di ladang sangat berguna untuk memantau dari kelembapan tanah, nutrisi dan Kesehatan tanaman. Hal ini memungkinkan para petani untuk mengambil keputusan yang tepat terkait dengan irigasi dan pemupukan. Hal ini banyak yang terjadi jika para petani melakukan pemupukan pada tanaman, hal ini juga mengakibatkan pemupukan yang dilakukan petani tidak mendapatkan hasil yang sangat baik pada tanaman

Sensor IoT (Internet of Things) yang terhubung dengan system AI dapat memberikan rekomendasi waktu penyiraman yang optimal berdasarkan kondisi tanah dan cuaca. Dengan ini AI digunakan untuk membantu memprediksi perubahan cuaca dan iklim dengan memproses data historis dan tren cuaca. Prediksi yang akurat membantu petani merencanakan aktivitas mereka untuk mengurangi resiko kerugian akibat cuaca ekstrim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun