Mohon tunggu...
Ainunnisa Nalini Wulandari
Ainunnisa Nalini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Universitas Sebelas Maret

Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anorexia dan Bulimia, Sebuah Obsesi Memiliki Tubuh Ramping

25 Desember 2019   08:14 Diperbarui: 25 Desember 2019   08:13 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: freepik.com

Apabila seseorang sudah mencintai dirinya sendiri maka akan timbul rasa percaya diri dan dapat menerima dirinya sendiri apa adanya, sehingga penderita anorexia dan bulimia perlu mendapat dukungan psikologis dari keluarga maupun lingkungan terdekatnya. Selain itu, bagi penderita perlu adanya terapi medis untuk memperbaiki status gizi dengan mengatur waktu, jumlah, dan jenis makanan yang harus dikonsumsi.

Sumber :

Krisnani, H., Santoso, M. B., dan Putri, D.(2017). Gangguan Makan Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa pada Remaja. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3): 390-447

Nasution, S. W., Hasibuan, N. A., dan Ramadhani, P. (2017). Sistem Pakar Diagnosa Anoreksia Nervosa Menerapkan Metode Case Based Reasoning. Konferensi Nasional Teknologi Inormasi dan Komputer, 1(1): 52-56

Zipfel, S., Giel, K. E., Bulik, C. M., Hay, P., & Schmidt, U. (2015). Anorexia nervosa: aetiology, assessment, and treatment. The lancet psychiatry, 2(12), 1099-1111.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun