Apabila seseorang sudah mencintai dirinya sendiri maka akan timbul rasa percaya diri dan dapat menerima dirinya sendiri apa adanya, sehingga penderita anorexia dan bulimia perlu mendapat dukungan psikologis dari keluarga maupun lingkungan terdekatnya. Selain itu, bagi penderita perlu adanya terapi medis untuk memperbaiki status gizi dengan mengatur waktu, jumlah, dan jenis makanan yang harus dikonsumsi.
Sumber :
Krisnani, H., Santoso, M. B., dan Putri, D.(2017). Gangguan Makan Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa pada Remaja. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3): 390-447
Nasution, S. W., Hasibuan, N. A., dan Ramadhani, P. (2017). Sistem Pakar Diagnosa Anoreksia Nervosa Menerapkan Metode Case Based Reasoning. Konferensi Nasional Teknologi Inormasi dan Komputer, 1(1): 52-56
Zipfel, S., Giel, K. E., Bulik, C. M., Hay, P., & Schmidt, U. (2015). Anorexia nervosa: aetiology, assessment, and treatment. The lancet psychiatry, 2(12), 1099-1111.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H