Mohon tunggu...
Ainun Lutfiah
Ainun Lutfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain, Karena kita tidak tahu seberapa banyak kebaikan yang dia sembunyikan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dinamika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Timur

21 November 2024   09:44 Diperbarui: 21 November 2024   10:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

    Tantangan dan Peluang dalam Penguatan Demokrasi Lokal.

     Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Timur merupakan salah satu proses demokrasi yang menjadi suatu alat ukur politik lokal di Indonesia. Provinsi Jawa Timur memiliki karakteristik yang unik dengan keberagaman sosial, ekonomi, dan budaya, serta peran strategis dalam peta politik nasional. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dinamika Pilkada di Jawa Timur, tantangan yang dihadapi, serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat demokrasi lokal. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa tantangan utama saat berlangsungnya Pilkada meliputi politik uang, rendahnya partisipasi kritis masyarakat, serta polarisasi sosial. Di sisi lain, terdapat peluang berupa peningkatan kualitas pemilu melalui pemanfaatan teknologi, penguatan peran pengawasan, dan edukasi politik bagi masyarakat.  

---

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu instrumen penting dalam demokrasi di Indonesia. Jawa Timur, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia, yang memiliki signifikansi politik yang besar. Keberagaman masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnis, agama, dan latar belakang sosial-ekonomi menjadikan Pilkada di wilayah ini menarik untuk dikaji. Pilkada tidak hanya menjadi ajang persaingan atau perebutan kekuasaan, tetapi juga sebagai sarana untuk menilai kualitas demokrasi lokal.  

Namun, berbagai persoalan masih menghantui pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur. Politik uang, manipulasi suara, dan ketimpangan akses informasi menjadi tantangan utama. Meski demikian, Pilkada juga menjadi peluang untuk memperkuat partisipasi politik masyarakat jika dilakukan dengan proses yang dirancang secara transparan, tanpa keberpihakan terhadap pihak mana pun.  

---

1. Tantangan dalam Pilkada Jawa Timur

   a. Politik Uang

   Politik uang menjadi fenomena yang sulit diberantas. Beberapa hasil survei lapangan menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih menganggap wajar menerima uang dari kandidat. Hal ini melemahkan inti atau hakikat utama dari sistem demokrasi karena aspirasi masyarakat tidak tersampaikan dengan benar, baik karena faktor teknis maupun manipulasi tertentu.  

   b. Rendahnya Partisipasi Kritis

   Partisipasi masyarakat dalam Pilkada sering kali bersifat mengedepankan hasil akhir dan kegunaan, serta lebih peduli dengan fakta daripada apa yang seharusnya terjadi, bukan karena kesadaran politik yang tinggi. Tingginya angka golput di beberapa daerah menunjukkan bahwa masih banyak warga yang apatis terhadap proses demokrasi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun