Mohon tunggu...
Ainun Mardiah Lubis
Ainun Mardiah Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ekonomi Islam

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Ekonomi Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metamorposis Capung

11 Juli 2021   21:11 Diperbarui: 11 Juli 2021   21:24 8092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.dosenpendidikan,co.id

Nimfa capung sangat besar, mereka merupakan karnivora yang ganas meraka makan berwudu, anak ikan, bahkan memangsa sesamanya. Nimfa cabung benafas menggunakan imsang yang terdapat pada rectum di ujung perut mereka. Tak hanya itu, nirfa capung mengalami pergantian kullit ekdisis setiap tahapan pergantian kulit tersebut disebur disebut instar. Pergantian kulit tersebut dapat terjadi 8 samapi 12 kali tergantung jenis spesiesnya. Umur nimfa sampai 4 minggu hingga beberapa tahun. Siklus hidup capung dihabiskan damam bentuk nimfa yang paling lama dalah 4 tahun.

3. Capung Dewasa (imago)

Sumber: www.duniaku.com
Sumber: www.duniaku.com

Capung dewasa merupakan proses terakhir dalam metamorphosis capung. Nimfa yang sudah tumbuh dengan sempurna akab keluar dari dalam airndan mencari tempat untuk menjadi capung dewasa seperti babatuan atau tumbuhan. Kulit nimfa akan mengelupas dan berubah menjadi seekor capung muda. Setelah berkembang dalam lingkungan serta cuaca yang mendukung dan stabil. Nimfa capung akan menjadi capung dewasa dalam tahap terakhir metamorposisnya. Mereka akan merayap keluar dari air menggunakan ranting tanaman untuk kluar dari kulit nimfa, sayap dari capung muda biasanya balum berkembang maksimal dan sebagian dari kepala mereka dapat dilihat. Tubuhnya juga masih lunak dan warna tubuhnya masih blom terlihat, jika mereka dapat bertahan dalam seleksi alam capung muda akan menjadi capung dewasa dengan tubuh yang sempurna dan hidup selama 2 sampai 4 bulan.

Adapun Manfaat Capung bagi Manusia :

  1. Capung bermanfaat langsung bagi manusia, karena nimfa capung memakan berbagai jenis binatang air termasuk jentik-jentik nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit malaria dan demam berdarah. Di beberapa negara Asia Timur, baru-baru ini telah terungkap bahwa capung dapat digunakan sebagai pembasmi yang efektif terhadap nyamuk-nyamuk yang menyebabkan penyakit demam berdarah (Yahya, 2005).
  2. Capung juga dapat disebut sebagai indikator air bersih. Artinya, capung dapat dimanfaatkan untuk memantau kualitas air di sekitar lingkungan hidup kita, karena nimfa capung tidak akan dapat hidup di air yang sudah tercemar atau di perairan yang tidak ada tumbuhannya. Jadi, kehadiran capung dapat menandakan bahwa perairan sekitar kita masih bersih (Susanti, 1998).
  3. Perubahan populasi capung juga dapat menandai tahap awal adanya pencemaran air, disamping tanda lainnya berupa kekeruhan air. Namun untuk memastikan apakah suatu sungai atau badan air tercemar atau tidak harus disertai dengan penelitian fisik dan kimia secara akurat (Susanti, 1998)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun