Mohon tunggu...
Ainun Mardiah Lubis
Ainun Mardiah Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ekonomi Islam

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Ekonomi Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Akses Jaringan Menjadi Kendala Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

18 Januari 2021   16:08 Diperbarui: 18 Januari 2021   16:16 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Nur Hidayah, Mahasiswi STAIN MADINA

Semenjak munculnya Wabah virus Corona di tahun 2019 dan mulai menyebar ke seluruh dunia aktivitas belajar mulai menurun karena seluruh pendidikan Harus ditutup demi menjaga kesehatan dan keselamatan hidup dan pencegahan penularan virus covid-19 tidak mungkin di masa pandemi para pendidik tidak melakukan pembelajaran maka di samping itu diadakanlah pembelajaran online yang dilakukan dengan jarak jauh dan dilakukan di rumah masing-masing( surat edaran 2020)

Pembelajaran secara daring ini peserta didik harus menggunakan HP melalui HP peserta didik dapat berkomunikasi dengan gurunya sehingga bisa melakukan pembelajaran Disamping itu pula peserta didik yang berada di daerah terpencil mereka susah menjangkau jaringan seperti salah seorang siswa SMA tambangan Mereka pergi ke rambin Untuk menjangkau Jaringan   yang kuat supaya mereka dapat melakukan pembelajaran daring dengan bagus Adapun di daerahnya yang menjangkau jaringan dapat mereka tidak mempunyai HP dan orang tuanya tidak sanggup mengadakannya (liputan6.com)

Jika dibandingkan yang memilih belajar secara daring hanya 20% sedangkan yang memilih offline 80% mereka memilih offline dikarenakan jaringan di daerah mereka tidak kuat dan kadang susah untuk mengisi kota karena keterbatasan ekonomi keluarga ketika diadakan pembelajaran online kemungkinan besar hanya 20% saja yang menanggapi materi yang disampaikan guru 30% hanya mendengarkan dan 50% lagi mereka hanya mengisi absen dan tidak mendengarkan penjelasan dari dari guru dan terkadang mereka juga tidak memahami penjelasan dari gurunya  (www kompasiana.com)
 

Di samping ini juga para siswa siswi sangat tidak epektif pembelajaran dirumah di karnakan pembelajaran ini tidak menyenakan dan tidak bisa bertemu dengan guru dan kawan kawan Walaupun begitu guru berusaha untuk membuat muridnya memahami meteri materi yang di jelaskan dan guru mencari ide ide kereatif untuk menyampaikna pembahasan materi muridnya seperti mengirimkan pembahasan pelajaran berbentuk video dan guru menyuruh muridnya untuk me resumenya siswa yang tidak kuat jaringan di kampungnya mereka pergi mencari jaringan untuk mendwonlod video nya saja lalu me resume dirumah nya jadi tidak terlalu lama di tempat pencarian jaringan .Dan peran orang tua sangat penting u ntuk menunjang pembelajaran ini, tapi bagaimana lagi saya pribadi hanya bisa mangikuti protokol kesehatan dan asahan dari pemerintah saja ,saya pelaku pengabdi hanya bisa menunggu keputisan selanjutnya (syakila 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun