Mohon tunggu...
Ainun  Jariyah
Ainun Jariyah Mohon Tunggu... Tutor - Masih dalam fase belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tipe Kelekatan pada Anak Usia Dini

22 September 2021   21:51 Diperbarui: 22 September 2021   21:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kompetensi emosi merupakan suatu konstruk multi- dimensi, mencakup ketrampilan untuk Mengidentifikasi serta menguasai emosi, mengekspresikan emosi secara pas, serta meregulasi Emosi. 

Kompetensi emosi tumbuh sangat pesat sepanjang masa prasekolah dan Menolong keberhasilan anak dalam penuhi tugas pertumbuhan umur tersebut, Antara lain membangun kedekatan positif dengan area sosial, pengelolaan dorongan Emosi dalam interaksi sosial, dan ketrampilan belajar semacam berkonsentrasi dan Menjajaki arahan guru. 

Beberapa riset pula menampilkan kalau kompetensi Emosi ialah prediktor untuk kompetensi sosial serta kompetensi akademik anak. Salah satu aspek yang pengaruhi kompetensi emosi anak merupakan kelekatan.

Kelekatan yang nyaman menolong anak dalam meregulasi emosi negatif. Kebalikannya, Terbangunnya kelekatan yang tidak nyaman menciptakan reaksi emosi yang tidak adaptif Serta ketrampilan regulasi emosi yang tidak mencukupi pada anak.

Berikutnya, teori Bowlby diuji oleh Mary Ainsworth dalam serangkaian studi Laboratorium serta naturalistik dengan memakai Strange Situation Procedure( LaFreniere, 2000). 

Bersumber pada prosedur tersebut, kelekatan dikategorikan jadi 4 jenis. Tipe Awal merupakan kelekatan jenis nyaman( secure attachment), diisyarati terdapatnya keseimbangan Maksimal antara eksplorasi serta bermain dengan kemauan buat senantiasa dekat dengan pengasuh Pada suasana yang asing untuk balita( LaFreniere, 2000).

Jenis kedua merupakan kelekatan tipe Resisten( resistant attachment), diisyarati terdapatnya ambivalensi emosi serta resistensi fisik Terhadap penjaga, ialah balita menolak berpisah dengan penjaga serta lekas terlihat cemas Serta tertekan dalam suasana baru tetapi susah buat tenang sehabis berjumpa kembali dengan Pengasuhnya( LaFreniere, 2000). 

Jenis ketiga merupakan kelekatan jenis menjauh( avoidant Attachment), disyarati sikap menjauhi penjaga secara aktif( LaFreniere, 2000). Tipe Keempat merupakan kelekatan jenis tidak terorganisir( disorganized attachment), diisyarati perilaku yang membingungkan serta kontradiktif pada balita( LaFreniere, 2000).

Kedekatan kelekatan antara anak serta penjaga pada umur dini ialah fondasi untuk anak perihal itu terjalin lewat suatu siklus proses koordinasi- miskoordinasi- perbaikanrekoordinasi emosi, yang mana siklus tersebut membagikan panduan untuk balita ketika menghadapi emosi tertentu serta jadi landasan untuk keahlian regulasi dirinya. 

balita dengan kelekatan jenis nyaman dapat meningkatkan strategi regulasi emosi negatif sebab ibunya berlagak menerima atas Bermacam- macam ekspresi emosi; balita dengan kelekatan jenis tidak aman- menghindar akan Meminimalkan ekspresi tertekan serta menampilkan ketrampilan regulasi emosi yang kurang,

Dikarenakan pengasuhnya menampilkan penolakan terhadap ekspresi emosi tersebut; balita dengan kelekatan jenis tidak aman- menolak hendak mengoptimalkan ekspresi tertekan serta menunjukkan Ketrampilan regulasi emosi yang kurang, sebab terdapatnya pengalaman dengan pengasuh yang Merespon emosi anak yang dilebih- lebihkan; sebaliknya kelekatan jenis tidak terorganisir atau Tidak terdapat kelekatan, ialah prediktor regulasi emosi yang sangat kurang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun