Mohon tunggu...
Ainun Azizah dan Adla Azizah
Ainun Azizah dan Adla Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Mahasiswi jurusan kesehatan lingkungan di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

PM2.5 si Kecil Mematikan: Ancaman Tersembunyi di Udara yang Kita Hirup di Ibukota

30 November 2023   23:04 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:28 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by diana.grytsku on Freepik

Udara yang kita hirup setiap hari tidak selalu sebersih yang terlihat. Menurut WHO, paparan polusi udara diperkirakan menyebabkan 7 juta kematian dini dan mengakibatkan jutaan orang sakit setiap tahunnya. 

Di balik kabut tipis dan sinar matahari yang bersinar, terdapat ancaman tersembunyi yang dapat membahayakan kesehatan kita, salah satunya adalah PM2.5. Partikel-partikel kecil ini, meskipun tidak terlihat oleh mata manusia, memiliki potensi mematikan dan memberikan dampak serius terhadap kesehatan. 

Menurut data Indeks kualitas udara (AQI), polusi udara di Jakarta dalam 1 bulan terakhir berada di tingkat tidak sehat dengan rentang nilai AQI 131-163 dan PM2,5 sebagai polutan utama, dimana konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO dan menempati peringkat ke-20 dari 116 Ibu Kota negara di dunia yang memiliki udara paling tercemar. 

Mengenal PM2.5

PM2.5 atau Particulate Matter 2.5, merujuk pada partikel-partikel yang memiliki diameter kurang dari 2.5 mikrometer. Ukuran PM2.5 sangat kecil sehingga dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dan bahkan dapat menembus aliran darah. 

Sumber utama PM2.5 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak gas), termasuk kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit listrik. Polusi udara yang disebabkan oleh PM2.5 dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

PM2.5 dapat menyebabkan gangguan pernapasan, terutama pada individu yang sudah menderita penyakit pernapasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 

Mekanisme utama bagaimana PM2.5 dapat menyebabkan penyakit pernapasan melibatkan penetrasi partikel ke dalam sistem pernapasan dan dampaknya pada jaringan dan organ pernapasan. 

Dampak PM2.5 bagi Kesehatan

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, menyatakan bahwa terpapar polusi udara di atas ambang batas telah terbukti berdampak negatif pada kesehatan. 

Dampak yang terjadi dalam waktu singkat dapat muncul dalam beberapa hari hingga minggu, sementara dampak jangka panjang dapat terjadi bagi mereka yang terus-menerus terpapar polusi udara selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun