Mohon tunggu...
Inovasi

Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0

2 April 2019   07:59 Diperbarui: 2 April 2019   08:08 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pharmacy dalam Revolusi Industri 4.0 agar
menciptakan Indonesia yang sehat.

Assalamualaikum Wr. Wb.
Farmasi merupakan salah satu bidang kesehatan yang merupakan gabungan dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia yang mempunyai tanggung jawab yang besar karena memastikan keamanan dan efektivitas serta kualitas mutu suatu sedian obat. 

Dalam suatu ruang lingkung farmasi yaitu sebagai peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi diera revolusi industry 4.0 yang berhubungan dengan suatu pelayanan pasien termasuk pelayanan suatu klinik, keamanan dalam penggunaan obat, serta penyediaan suatu informasi suatu sediaan obat. 

Seorang farmasis juga dapat bertugas di institusi pemerintahan dibidan pengawasan obat dan makanan, rumah sakit, industry farmasi, industry obat tradisional, dan lain lain.  Suatu bidang Farmasi tidak akan pernah matinya. Bahkan akan terus berkembang seiring  berjalannya waktu, sebab  berbagai macam penyakit juga ikut berkembang dan dapat membutuhkan suatu penanganan yang tepat dan cepat.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan farmasis :

Seorang farmasi mempelajari berbagai sediaan obat dan zat aktif yang terkandung di dalam suatu tanaman atau tumbuhan. Kebanyakan orang hanya mengetahui merk suatu obatnya saja tanpa mengetahui zat yang berkhasiat dalam obat

Disamping mempelajari zat kimia sintetis yang berkhasiat digunakan sebagai obat, farmasis juga mempelajari bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang mengandung zat-zat yang berkhasiat dijadikan suatu sediaan obat.

farmasi dan kedokteran  dapat bekerja sama dalam memberikan terapi atau pengobatan  untuk berbagai macam suatu penyakit. Dasarnya seorang dokter itu adalah mendiagnosis penyakit sementara kewenangan seorang farmasis untuk memutuskan atau menentukan obat dan terapi apa yang akan diberikan sebagai penanganan penyakit serta pengawasan efektivitas pengobatan.

Dengan pengetahuan kefarmasian, racun-racun kimia yang ada dapat diatur sehingga dapat memberikan efek terapi yang efektif.
Secara kasat mata, bidang farmasi dan teknik kimia memang tampak serupa namun bidang farmasi lebih terspesialisasi memproduksi bentuk sediaan obat sebagai hasil nyata.

Suatu Pelayanan kefarmasian saat ini telah semakin berkembang dalam era revolusi industry 4.0 selain berorientasi kepada produk (product oriented) juga berorientasi kepada  suatu pasien (patient oriented) seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pergeseran budaya menuju suatu era revolusi yang menyebabkan peningkatan suatu teknologi dalam berbagai bidan konsumsi obat terutama obat bebas, kosmetik, kosmeseutikal, health food, nutraseutikal dan obatherbal.

Berbagai macam yang ada di masyarakat menjadi tantangan untuk pengembangan dunia kefarmasian dalam era revolusi industry sekarang ini seperti : Pharmaceutical care yaitu obat sampai ketangan pasien dalam keadaan baik, efektif dengan menggunakan suatu alat dan aman disertai informasi yang jelas sehingga penggunaannya tepat dan mencapai kesembuhandan timbulnya penyakit baru dan perubahan pola penyakityang memerlukan pencarian obat baru atau obat yang lebih unggul ditinjau dari efektivitas dan keamanannya,  meningkatnya penyalagunaan obat dan ketergantungan pada narkoba dan psikotropika merupakan tuntutan untuk dapat mengawasi penggunaan obat tersebut, mensintesis obat yang lebih aman dan mampu memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan obat.

Revolusi industry gelombang keempat, yang juga disebut industry 4.0, kini telah tiba diberbagai belahan dunia yang dapat memberikan suatu perubahan yang besar di dunia khusnya dibidan farmasis. Industri 4.0 adalah tren terbaru dalam bidang teknologi yang sedemikiaan rupa canggihnya, yang dapat berpengaruh besar terhadap proses pada sector manufaktur suatu sediaan obat obatan. 

Teknologi canggih tersebut termasuk suatu kecerdasan buatan serta perdanggan suatu sediaan obat diera globalisasi dan revolusi industry 4.0 sekarang ini.  
Bidang  mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi baru di dunia diantaranya
robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic),
teknologi nano,
 bioteknologi,
teknologi komputer kuantum,
blockchain (seperti bitcoin),
teknologi berbasis internet,
 printer 3D.

Menurut Prof. Dr. Amarila Malik, M.Si., Apt. beliau merupakan salah satu guru besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Kuliah umum ini diadakan oleh Dewan Guru Besar Fakultas Farmasi UI dan merupakan jadwal rutin yang akan diisi oleh guru besar secara bergantian setiap bulannya. Kuliah umum membahas tentang Bioteknologi Farmasi di Era  Industri 4.0.

Bioteknologi yang dapat diterapkan IR 4, yaitu ilmu molekular dasar terhadap hewan, tumbuhan, dan lain-lain untuk menghasilkan suatu senyawa. Senyawa inilah yang dapat digunakan sebagai pengobatan dan preventif penyakit. 

Namun, masih terdapat masalah dalam pengembangannya, salah satunya adalah membutuhkan bahan baku dalam skala besar. Pada keadaan saat ini, Indonesia masih mengimpornya serta belum tersedianya wadah dari pemerintah untuk melakukan riset skala besar.

Solusi yang dapat diberikan untuk kedepannya, Indonesia dengan kekayaan alam yang dimiliki dapat memproduksi bahan baku sendiri dan pemerintah dapat lebih memfasilitasi untuk pengembangan bioteknologi. Supaya kedepannya Indonesia dapat menerapkan Bioteknologi Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0 dengan baik.

PERANAN FARMASI DI ERA REVOLUSI 4.0.
Teknologi Yang sekarang memungkinkan mengotomatisasi semua jenis proses fisika farmasi. Oleh karena itu, berkat algoritma matematika atau otomatisasi, apotek memiliki kapasitas besar untuk memantau dan mengukur manajemennya dalam proses, misalnya, berulang. Jadi seorang farmasis akan mencurahkan waktunya untuk tugas-tugas manual yang lebih sedikit. Sebaliknya, farmasis mungkin lebih berdedikasi untuk menemukan cara untuk   pelanggan. 

Menerapkan konsep ini membutuhkan lebih sedikit orang di lini produksi 4.0 Pharmasis untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Tetapi ini bukan orang perorangan, melainkan tim, karena keterampilan yang dibuat senggi mempermudah dan mempercepat dalam menciptakan suatu produk sediaan obat. Ini perlu untuk pelaksanaannya untuk mengetahui industri, teknologi; memiliki analisis statistik dan program terkait mereka dan tentu saja, menganalisis data untuk membuat keputusan berdasarkan pada mereka.

Globalisasi saat ini sedang pada titik puncak perubahan besar yang sebanding besarnya dengan munculnya berbagai alat revolusi industri  atau perkembangan perakitan produksi, atau bahkan penemuan mikrocip. Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya yang secara otomatisasi diberbagai belahan dunia serta disemua bidang.

Teknologi dan pendekatan perubahan yang baru dapat menggabungkan dunia fisik, kimia, fisika, digital dan biologi. Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang modern yang secara fundamental akan mengubah cara hidup yang mengarah pada revolusi industry 4.0, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya, transformasi yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami manusia sebelumnya.

Penggunaan suatu bioteknologi modern dalam industri obat - obatan farmasis merupakan suatu perkembangan yang paling berpengaruh di belahan dunia yang teknologi menuju suatu teknologi moderm dan canggih. 

Dalam berbagai upaya agar memahami biologi, memberantas berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan dan kekuatan, bioteknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam usaha untuk menemukan rahasia kehidupan serta memanipulasi suatu kehidupan.

Agar mendapatkan bioteknologi moderm dalam industri farmasi, diperlukan suatu alat - alat untuk identifikasi struktur molekul yang lebih canggih dan praktis dalam penciptaan molekul aktif dan pengembangan terapi yang novel dan komprehensif seperti immunotherapy, terapi seluler dan organisme dengan sel rekayasa genetika.

Namun, sejumlah besar data dan informasi saja tidaklah cukup untuk mendapatkan entitas molekul baru dan terapi baru, karena melakukan sintesis jutaan senyawa tetap tidak akan mengisi dunia struktur molekul yang potensial maupun tidak akan memungkinkan identifikasi struktur - struktur tiga dimensi khusus yang berinteraksi dengan target.

Nanoteknologi Bidang farmasi

Perkembangan suatu industri farmasi yang menggunakan teknologi nanomonokuler yang saat ini sudah tumbuh dan berkembang semakin pesat. Nanoteknologi merupakan suatu teknologi yang memungkinkan sebuah benda yang dipecah dalam skala nanometer atau satu per semiliar meter serta merupakan salah satu teknologi yang disebut mampu mengembangkan dan  mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri diberbagai bidang.

Revolusi industri 4.0 yang juga dikenal sebagai revolusi digital, yang ditandai oleh poliferasi komputer dan otomatisasi berbagai bidang. Otomatisasi di semua bidang dan konektivitas adalah tanda tanda yang nyata dari revolusi industry keempat. Salah satu petanda unik dan khusus dari revolusi industry keempat adalah terjadinya aplikasi artificial intelligence.

Dunia farmasi, nanoteknologi berperan dalam suatu meningkatkan kualitas produksi dan keamanan. Nanoteknologi farmasi dapat mengatasi permasalahn yang timbul dalam formulasi suatu sediaan obat, protein, peptida, dan asam nukleat yang menghasilkan bioavailabilitas dan efek klinis yang sangat rendah. 

Saat ini perkembangan nanoteknologi bukan hanya di bidang farmasi, melainkan juga di bidang lainnya seperti pertanian.
Transformasi pada REVOLUSI INDUSTRI berbeda dari pendahulunya dalam beberapa aspek termasuk, inovasi dapat dikembangkan dan disebarkan lebih cepat dari sebelumnya dengan adanya penurunan biaya produksi marginal secara signifikan dan munculnya platform yang menggabungkan beberapa aktivitas konsentrasi di beberapa sektor dan meningkatkan agregat serta meningkatkan terjadi pada tingkat suatu global dan akan mempengaruhi, serta dibentuk oleh, hampir semua negara. 

Akibatnya dalam adanya revolusi industri keempat ini akan berdampak sangat sistemik di banyak tempat serta dibelahan dunia.

Banyaknya suatu pekerjaan yang dilakukan dalam menemukan molekul yang cocok untuk dikembangkan sebagai obat baru dari berbagai kemungkinan macam senyawa senyawa yang tersedia secara  teoritis dan otomatis   membutuhkan  tekonologi  komputasi  in  silico  yang  sangat  canggih.

Tantangan ini diatasi dengan menggunakan program in silico yang lebih canggih dan komputer yang sangat memenuhi berbagai macam masalah yang mendasari proses  high  throughput  screening.  Sekitar  90%  dari  senyawa yang ditapis dalam menciptakan menggunakan teknologi in  silico  ini berpotensi  gagal  di  tahap  terakhir  proses  penapisan.

 Dengan  demikian,    apabila penapisan dilakukan secara efisien maka molekul yang mempunyai efek yang menyebabkan suatu toksik akan dapat  disingkirkan  lebih  dini, sehingga  keseluruhan  projek  riset  dapat  menghemat waktu,  uang  dan  tenaga.  Ruang  kimia  adalah suatu  himpunan  semua  senyawa  yang berpotensi  menjadi  obat  (druggable).  

Dibutuhkan  berbagai jenis  dari  jumlah  atom  di  alam semesta untuk  membangun  senyawa-senyawa tersebut.  Meskupun  berbagai sistem pada  di area globalisasi pada bidang teknologi  biologi telah  dieksplorasi  dan  digunakan  untuk  mencari  protein-protein. 

Baru  yang  bersifat  farmakologis,  namun  pekerjaan  riset  ini  masih  akan berkembang dalam berbagai bidang terus berlangsung bertahun-tahun  ke  depan  karena  masih  banyak  protein  yang  harus ditemuan  untuk  mengobati  penyakit-penyakit  kronis.

Revolusi Industri 4.0 merupakan pola mengubah cara hidup, bekerja, berhubungan satu sama lain pada berbagai bidang. Untuk menghadapi era tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan.

Agar tercapainya sektor kesehatan merupakan sektor yang mendapat pengaruh kuat dalam perkembangan era revolusi industri 4.0 karena pemanfaatan teknologi untuk memantau status kesehatan seseorang atau status kepatuhan pasien mengkonsumsi obat yang diresepkan sangat membantu tenaga kesehatan dan farmasi untuk mencapai tujuan terapi pasien untuk kita dapat mengembangkan suatu bidang farmasis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun