Mohon tunggu...
Inovasi

Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0

2 April 2019   07:59 Diperbarui: 2 April 2019   08:08 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Teknologi canggih tersebut termasuk suatu kecerdasan buatan serta perdanggan suatu sediaan obat diera globalisasi dan revolusi industry 4.0 sekarang ini.  
Bidang  mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi baru di dunia diantaranya
robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic),
teknologi nano,
 bioteknologi,
teknologi komputer kuantum,
blockchain (seperti bitcoin),
teknologi berbasis internet,
 printer 3D.

Menurut Prof. Dr. Amarila Malik, M.Si., Apt. beliau merupakan salah satu guru besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Kuliah umum ini diadakan oleh Dewan Guru Besar Fakultas Farmasi UI dan merupakan jadwal rutin yang akan diisi oleh guru besar secara bergantian setiap bulannya. Kuliah umum membahas tentang Bioteknologi Farmasi di Era  Industri 4.0.

Bioteknologi yang dapat diterapkan IR 4, yaitu ilmu molekular dasar terhadap hewan, tumbuhan, dan lain-lain untuk menghasilkan suatu senyawa. Senyawa inilah yang dapat digunakan sebagai pengobatan dan preventif penyakit. 

Namun, masih terdapat masalah dalam pengembangannya, salah satunya adalah membutuhkan bahan baku dalam skala besar. Pada keadaan saat ini, Indonesia masih mengimpornya serta belum tersedianya wadah dari pemerintah untuk melakukan riset skala besar.

Solusi yang dapat diberikan untuk kedepannya, Indonesia dengan kekayaan alam yang dimiliki dapat memproduksi bahan baku sendiri dan pemerintah dapat lebih memfasilitasi untuk pengembangan bioteknologi. Supaya kedepannya Indonesia dapat menerapkan Bioteknologi Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0 dengan baik.

PERANAN FARMASI DI ERA REVOLUSI 4.0.
Teknologi Yang sekarang memungkinkan mengotomatisasi semua jenis proses fisika farmasi. Oleh karena itu, berkat algoritma matematika atau otomatisasi, apotek memiliki kapasitas besar untuk memantau dan mengukur manajemennya dalam proses, misalnya, berulang. Jadi seorang farmasis akan mencurahkan waktunya untuk tugas-tugas manual yang lebih sedikit. Sebaliknya, farmasis mungkin lebih berdedikasi untuk menemukan cara untuk   pelanggan. 

Menerapkan konsep ini membutuhkan lebih sedikit orang di lini produksi 4.0 Pharmasis untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Tetapi ini bukan orang perorangan, melainkan tim, karena keterampilan yang dibuat senggi mempermudah dan mempercepat dalam menciptakan suatu produk sediaan obat. Ini perlu untuk pelaksanaannya untuk mengetahui industri, teknologi; memiliki analisis statistik dan program terkait mereka dan tentu saja, menganalisis data untuk membuat keputusan berdasarkan pada mereka.

Globalisasi saat ini sedang pada titik puncak perubahan besar yang sebanding besarnya dengan munculnya berbagai alat revolusi industri  atau perkembangan perakitan produksi, atau bahkan penemuan mikrocip. Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya yang secara otomatisasi diberbagai belahan dunia serta disemua bidang.

Teknologi dan pendekatan perubahan yang baru dapat menggabungkan dunia fisik, kimia, fisika, digital dan biologi. Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang modern yang secara fundamental akan mengubah cara hidup yang mengarah pada revolusi industry 4.0, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya, transformasi yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami manusia sebelumnya.

Penggunaan suatu bioteknologi modern dalam industri obat - obatan farmasis merupakan suatu perkembangan yang paling berpengaruh di belahan dunia yang teknologi menuju suatu teknologi moderm dan canggih. 

Dalam berbagai upaya agar memahami biologi, memberantas berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan dan kekuatan, bioteknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam usaha untuk menemukan rahasia kehidupan serta memanipulasi suatu kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun