Mohon tunggu...
Ainun Alawiah
Ainun Alawiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu-isu sosial Emosional Di Sekolah Dasar, Seperti Bullying, Masalah Disiplin Atau Interaksi sosial di kelas

21 Januari 2025   10:18 Diperbarui: 21 Januari 2025   10:18 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di sekolah dasar, isu-isu emosional sering kali berkaitan dengan tantangan dalam perkembangan sosial dan emosional anak-anak yang masih dalam tahap pembentukan keterampilan sosial. Beberapa isu emosional yang umum terjadi di sekolah dasar antara lain **bullying**, **masalah disiplin**, dan **interaksi sosial di kelas**. Masing-masing isu ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional anak dan memerlukan perhatian khusus untuk penanganannya.

### 1. **Bullying (Perundungan)**

Bullying di sekolah dasar bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik fisik (misalnya, pemukulan atau pengrusakan barang) maupun non-fisik (seperti penghinaan, pengucilan sosial, atau ancaman). Bullying dapat menyebabkan trauma emosional jangka panjang pada korban, serta memengaruhi harga diri dan hubungan sosial mereka.

- **Dampak Bullying**:

  - **Emosional**: Anak yang menjadi korban bullying dapat merasa cemas, takut, atau depresi. Mereka mungkin merasa terisolasi dan tidak diterima di lingkungan sosial mereka.

  - **Akademik**: Anak yang dibuli sering kali mengalami kesulitan berkonsentrasi di kelas, yang dapat memengaruhi kinerja akademik mereka.

  - **Hubungan Sosial**: Anak yang dibuli mungkin memiliki kesulitan membentuk hubungan sosial yang sehat karena mereka kehilangan rasa percaya diri dan merasa tidak dihargai.

- **Solusi**:

  - Program anti-bullying yang melibatkan guru, orang tua, dan teman sebaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

  - Meningkatkan kesadaran tentang empati dan penghargaan terhadap perbedaan di antara siswa.

  - Menyediakan dukungan psikososial bagi korban bullying dan pendampingan bagi pelaku bullying untuk memahami dampak perilaku mereka.

### 2. **Masalah Disiplin**

Masalah disiplin di sekolah dasar sering kali muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan anak untuk mengatur perilaku mereka dengan baik. Anak-anak di usia ini sedang belajar mengenai batasan sosial dan konsekuensi dari tindakan mereka, dan beberapa mungkin kesulitan mengikuti aturan yang ada.

- **Dampak Masalah Disiplin**:

  - **Pengaruh terhadap lingkungan kelas**: Anak yang tidak disiplin bisa mengganggu proses pembelajaran, baik untuk dirinya sendiri maupun teman-teman sekelas.

  - **Hubungan dengan guru dan teman sebaya**: Anak yang sering melanggar aturan mungkin dianggap tidak bisa dipercaya atau sulit untuk diajak bekerja sama oleh teman sebaya dan guru.

  - **Emosional**: Anak yang sering mendapat hukuman atau teguran bisa merasa rendah diri, cemas, atau frustrasi.

- **Solusi**:

  - Menetapkan aturan yang jelas dan konsisten, serta memberikan penghargaan bagi perilaku yang baik.

  - Pendekatan disiplin yang berbasis pada pembinaan dan pengertian, bukan hanya hukuman. Memberikan kesempatan bagi anak untuk memahami kesalahan mereka dan belajar dari pengalaman tersebut.

  - Mengajarkan keterampilan pengelolaan emosi dan pengaturan diri kepada anak-anak agar mereka bisa mengelola impuls dan frustrasi mereka dengan lebih baik.

### 3. **Interaksi Sosial di Kelas**

Interaksi sosial di kelas adalah bagian penting dari perkembangan anak di sekolah dasar. Namun, anak-anak di usia ini masih dalam proses belajar mengenai cara berinteraksi dengan teman sebaya, berbagi, dan bekerja sama dalam kelompok. Beberapa masalah yang muncul berkaitan dengan interaksi sosial di kelas termasuk kesulitan dalam membuat teman, perselisihan antar siswa, atau perasaan terisolasi.

- **Dampak Kesulitan Interaksi Sosial**:

  - **Kesepian**: Anak yang kesulitan membentuk hubungan sosial atau merasa tidak diterima oleh teman sebaya mungkin mengalami perasaan kesepian dan terisolasi.

  - **Perkembangan Keterampilan Sosial**: Anak yang tidak dapat berinteraksi dengan baik dengan teman sebaya mungkin kesulitan mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berfungsi dalam lingkungan sosial yang lebih besar di masa depan.

  - **Masalah Kepercayaan Diri**: Anak yang tidak berhasil berinteraksi dengan teman-teman mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam lingkungan sosial mereka.

- **Solusi**:

  - **Pendidikan sosial emosional (SEL)** di sekolah, yang mengajarkan anak-anak tentang keterampilan sosial, seperti empati, kerja sama, dan cara menyelesaikan konflik secara damai.

  - Kegiatan kelompok atau proyek bersama yang mendorong kolaborasi dan meningkatkan kemampuan berinteraksi antar siswa.

  - Membantu anak-anak yang kesulitan berinteraksi sosial untuk mengembangkan keterampilan dalam berbicara, mendengarkan, dan mengatasi perbedaan mereka dengan teman sebaya.

### Kesimpulan

Isu-isu emosional seperti **bullying**, **masalah disiplin**, dan **interaksi sosial di kelas** adalah tantangan yang umum terjadi di sekolah dasar dan memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan sosial emosional anak. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang melibatkan guru, orang tua, dan teman sebaya. Program-program yang mendukung perkembangan sosial emosional anak, seperti program anti-bullying, pendidikan disiplin positif, dan pembelajaran keterampilan sosial, sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun