- Mengenal Dewa dan Dewi di Berbagai Kuil Kuno
Di jaman dahulu, Macao merupakan sebuah desa nelayan. Beberapa kepercayaan tradisional Cina dapat terlihat melalui kuil kuno yang berdiri di Macao. Saat ini kuil-kuil tersebut melayani Buddha, Tao, dan kepercayaan tradisional lain. Kebanyakan kuil dinamai berdasarkan dewi sebagai bentuk penghormatan seperti Kun Iam Tong, Lin Kai Miu, Tam Kung Miu, Kuil Na Tcha, Lin Fung Miu, Pou Tai Sin Un, Kuan Tai Temple (Sam Kai Vui Kun), dan Kuil A-Ma. Kuil-kuil di Macao tetap dirawat dengan baik oleh komunitas sosial. - Melihat Pengaruh Eropa Melalui Gereja
Macao yang menjadi pintu gerbang Jalur Sutera juga menjadi tempat masuknya agama Katolik. Bangsa Portugis membawa misionaris dan membangun banyak gereja di kawasan ini. Ruins of St. Paul's yang merupakan reruntuhan Gereja Mater Dei, gereja tertua di Macao, kini menjadi ikon wajib dikunjungi karena memiliki fungsi simbolis sebagai altar ke kota. Katedral, Kapel Guia, Kapel Lady Penha, Kapel St. Francis Xavier, Kapel St. Michael, Gereja Our Lady of Carmel, Gereja Lady of Ftima, Gereja Lady of Sorrows, Gereja St. Anthony, Gereja St. Augustine, Gereja St. Dominic, Gereja St. Francis Xavier, Gereja dan Seminari St. Joseph, Gereja St. Lawrence, dan Gereja St. Lazarus, merupakan gereja Katolik di Macao dengan arsitektur khas Eropa. Sementara itu, Kapel Protestan juga dibangun dengan arsitektur serupa untuk penganut Protestan di Macao. - Merasakan Kedamaian di Taman
Bangunan bersejarah di Macao sangat ditunjang oleh pemandangan yang indah. Hampir di setiap pelosok Macao berdiri taman-taman hijau dengan sentuhan patung dan karakteristik Eropa Selatan melalui hiasan bebatuan di sekitarnya. Pemandangan hijau di berbagai taman di Macao seperti Taman Cames, Taman Komandan Ho Yin, Taman Dr. Carlos Assumpo, Taman Seni, Taman Flora, Taman Montanha Russa, Taman Lou Lim Ieoc, Taman S. Francisco, Taman Umum Dr. Sun Yat Sen, Taman Kemenangan, Taman Vasco da Gama, Taman Umum Bukit Mong H, Taman Carmel, Taman Kota Bunga, Taman Seac Pai Van, Taman Alto de Coloane & Patung A-Ma, dan Taman Nasionak Hc-S Reservoir, tentunya akan membawa kedamaian bagi yang melihat pemandangan hijau meneduhkan itu. - Puas Berbelanja Barang Unik sampai Perhiasan Mewah
Sebagai wanita, hasrat berbelanja tentu selalu ada. Macao menawarkan mulai dari aksesoris dan item dengan harga murah di Pasar Loak dekat reruntuhan St Paul  dan Pasar Loak Taipa, lukisan kuno di Rua de Santo Antnio, buku dan suvenir menarik khas Macao di Museum Kelautan, perhiasan mewah di toko perhiasan dekat hotel berbintang, serta makanan tradisional Cina dan obat-obatan di pusat perbelanjaan Avenida de Almeida Ribeiro, Rua da Felicidade dan Avenida de Horta e Costa. Selain itu ada pula toko bebas bea (duty free) yang berada di Terminal Feri Outer Harbour dan Bandara Internasional Macau yang menjual ratusan merek internasional yang terkenal. Mata uang yang berlaku di Macao adalah MOP (Macanese Pataca), Dollar Hongkong dan CNY (Chinese Yuan) yang memiliki nilai tukar yang sama. - Makan Enak Sampai Kenyang dengan Sajian Khas Macao
Makanan tradisional Cina tentu dapat ditemui di Macao yang merupakan bagian dari Republik Rakyat Riongkok. Bebek Peking, Bakpao, Wonton, Sup Sichuan dan hotpots, serta aneka jenis Dim Sum dapat ditemui di Macao. Kuliner khas Macao lainnya merupakan kombinasi antara masakan Portugis dan Cina seperti Minchi, Macanese Codfish, Udang Chilli Macau, dan Sup Lacass, memiliki campuran rasa unik karena biasanya memiliki rasa dari bumbu rempah-rempah dari Afrika, Asia Tenggara, dan India namun dimasak dengan keterampilan kuliner Cina. Kudapan ringan yang wajib dicoba di Macao adalah Pasteis de Nata atau Tart Telur Khas Portugis yang mudah ditemuidi pinggiran jalan Macao.
Macao yang memiliki perpaduan budaya Eropa dan Asia tentu layak dimasukkan ke dalam daftar tujuan wisata baik untuk solo traveller, keluarga, maupun rombongan. Bagi para pecinta fotografi, Macao menawarkan beragam spot menarik sebagai obyek foto khususnya melalui bangunan bersejarah dan pemandangan alam yang asri. Akan banyak spot yang 'instagramable' untuk melakukan swafoto.Â
Para pemegang paspor Indonesia dapat mengunjungi Macao langsung karena Macao termasuk negara yang dapat dikunjungi oleh orang Indonesia tanpa visa. Penerbangan langsung Jakarta - Macao pun telah dibuka dan dioperasikan oleh Air Asia dengan durasi penerbangan selama 4 jam 55 menit.Â
Jika ingin menikmati sensasi memasuki Macao melalui pelabuhan, wisatawan dapat mengunjungi Hongkong terlebih dahulu lalu menggunakan ferry dari Pelabuhan Sheung Wan Hongkong menuju Pelabuhan Macao. Sebagai bahasa universal, Bahasa Inggris juga digunakan di Macao untuk memudahkan para wisatawan yang berkunjung, selain Bahasa Mandarin dan Portugis. Jadi, jangan ragu untuk ke Macao ya dan jangan lupa ajak-ajak saya untuk berkunjung ke WonderfulMacao.
ps. gambar berasal dari http://en.macaotourism.gov.mo/ dan web terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H