Mohon tunggu...
Ainun Fuadah Diyanah
Ainun Fuadah Diyanah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Berbakat dalam kemampuan sosial

15 Juni 2015   23:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:01 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Anak berbakat merupakan anak yang memiliki kelebihan tertentu dan menjadi sebuah ciri khas pada diri anak tersebut. Anak-anak berbakat membutuhkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dirinya. Beberapa sekolah di Indonesia sudah ada yang memberikan pelayanan khusus bagi anak-anak berbakat. Pelayanan yang diberikan berupa program akselerasi bagi siswa berbakat. Dalam program akselerasi ini siswa di seleksi oleh pihak sekolah, setelah di seleksi siswa yang lolos/masuk program akselerasi di letakkan pada kelas yang berbeda. Meskipun kelasnya berbeda dengan siswa yang lain, materi pelajaran yang diberikan sama. Hanya saja pada kelas akselerasi materinya diringkas sehingga meskipun materinya sama tetapi bisa lebih cepat selesai. Siswa akselerasi diberikan materi pelajaran yang ringkas karena mereka dianggap mampu untuk memahami dan menangkap materi lebih cepat daripada siswa non akselerasi. Meskipun siswa akselerasi dianggap lebih cepat paham terhadap materi pelajaran yang diberikan, bukan berarti siswa akselerasi ini tidak dituntut untuk mempelajari kembali materi pelajaran tersebut di rumah. Sebaliknya mereka malah dituntut untuk mempelajari pelajaran-pelajaran yang telah diberikan sebelumnya dan mempelajari pelajaran yang akan dibahas di kelas esok harinya. Sehingga siswa akselerasi lebih banyak meluangkan waktunya untuk belajar. Selain belajar, siswa akselerasi juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang sama dengan siswa lainnya. Oleh karena itu, disebabkan waktu yang dipergunakan oleh siswa akselerasi sebagian besar untuk belajar dan mengikuti kegiatan di sekolah maka permasalahan yang biasanya dihadapi oleh anak berbakat dalam hal ini siswa akselerasi adalah kurangnya kemampuan sosial yang dimiliki sehingga dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan orang-orang disekitarnya mengalami kesulitan. Itulah salah satu permasalahan yang dimiliki anak berbakat khususnya siswa akselerasi. Penelitian yang dilakukan oleh Kirby & Townsend (2005) dan studi longitudinal oleh Peterson et al. (2009) menunjukkan bahwa masalah yang umumnya dihadapi oleh anak berbakat adalah tantangan akademik dan relasi antar teman sebaya. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada siswa akselerasi tersebut, maka artikel ini ditulis untuk menjelaskan karakteristik anak berbakat dan hubungannya dengan kemampuan penyesuaian sosial pada siswa akselerasi.

Konten dan Pembahasan

Bagi sebagian orang, anak berbakat adalah seseorang yang memiliki kemampuan yang superioritas atau seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi. Munandar (2002) menyatakan bahwa inteligensi sebagai kriteria tunggal untuk mengidentifikasikan anak berbakat yaitu IQ ± 140. Hal itu berarti IQ menurut Munandar adalah satu-satunya patokan yang digunakan untuk menilai anak tersebut berbakat atau tidak. Pernyataan Munandar sesuai dengan kondisi pendidikan di Indonesia yang masih berorientasi pada upaya untuk mengembangkan kecerdasan intelegensi sebaik-baiknya, dan kurang memperhatikan terhadap kemampuan sosial dari siswa. Namun berbeda dengan pernyataan Renzulli (2005) yang mengacu pada teori three-conception of giftedness menyatakan bahwa karakteristik dari keberbakatan meliputi tiga hal yaitu kemampuan di atas rata-rata, komitmen pada tugas, dan kreativitas. Kemampuan diatas rata-rata pada siswa berbakat khususnya siswa akselerasi dapat dilihat melalui dua hal yakni kemampuan umum dan kemampuan khusus. Kemampuan umum tersebut meliputi 1) kemampuan berpikir abstrak, penalaran verbal dan numerik, hubungan spasial, memori dan kelancaran kata; 2) kemampuan beradaptasi terhadap situasi baru dalam lingkungan eksternal; 3) otomatisasi pemrosesan informasi secara cepat dan akurat, serta pemanggilan informasi secara cepat dan akurat, serta pemanggilan informasi dari memori secara selektif. Kemampuan khusus meliputi 1) kapasitas untuk menerapkan kombinasi kemampuan umum pada pada satu atau lebih bidang; 2) kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan secara tepat pengetahuan formal, teknik, dan strategi tertentu untuk menyelesaikan masalah; 3) kapasitas untuk memisahkan informasi yang relevan dan tidak relevan dengan masalah tertentu. Melaluii pendapat Renzulli terkait dengan karakteristik anak berbakat ini dapat diketahui bahwa yang dikatakan anak berbakat bukan hanya seoarang siswa yang memiliki IQ ± 140, melainkan juga siswa tersebut perlu memiliki kemampuan sosial yang baik. Kemampuan sosial yang dimaksud menurut teori yang dikemukakan oleh Renzulli yakni siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan ketika memiliki permasalahan siswa tersebut mampu menyusun strategi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan ataupun menemukan solusinya, kemampuan sosial ini termasuk pada kemampuan diatas rata-rata. Renzulli tidak hanya memandang kemampuan penyesuaian sosial saja yang penting tetapi aspek-aspek lain juga dianggap penting untuk mengetahui karakteristik dari siswa berbakat. Tiga kriteria penyesuaian sosial menurut Schneider (1964) adalah 1) kemampuan untuk bergaul dan berpartisipasi dalam pergaulan yaitu kemampuan untuk membangun relasi yang hangat, menikmati persahabatan, memiliki respect pada opini dan kepribadian orang lain, 2) minat yang luas dalam bekerja dan bermain, 3) kepuasan dalam bekerja dan bermain, Selain itu, Hurlock (1997) mengemukakan bahwa penyesuaian sosial pada anak juga dapat dilihat dari empat aspek yaitu 1) perilaku yang tampak dalam bersosialisasi yaitu apakah perilaku sosial anak sesuai dengan ekspektasi kelompok, 2) penyesuaian terhadap kelompok, yaitu apakah anak mampu menyesuaikan diri dengan kelompok, 3) sikap sosial yaitu apakah anak menampilkan sikap positif terhadap orang lain, terhadap partisipasi sosial, dan terhadap perannya dalam kelompok dan 4) kepuasan pribadi yaitu apakah anak memiliki kepuasan terhadap kontak sosial dan peran yang ia mainkan dalam situasi sosial.

Kesimpulan

Berdasarkan tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak berbakat khususnya siswa akselerasi tidak hanyak memiliki IQ ± 140, tetapi juga ada aspek-aspek lain yang dipandang sebagai karakteristik dari anak berbakat salah satunya yaitu kemampuan sosial atau penyesuaian sosial siswa. Kemampuan penyesuaian sosial pada anak berbakat dalam hal ini siswa akselerasi dapat dilihat melalui kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain, kesesuaian antara perilaku siswa dengan orang lain, kepuasan dalam berinteraksi sosial dengan orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, hendaknya orang tua dan guru yang mengajar di kelas akselerasi tidak hanya menuntut siswanya untuk berprestasi dalam bidang akademik tetapi juga membimbing siswa agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kirby, A., & Townsend, M. (2005). Conversations with accelerated and non-accelerated gifted students. Apex The New Zealand Journal of Gifted Education, 11 (1). Retrieved from http://www.giftedchildren.org.nz.

Peterson, J., Duncan, N., & Canady, K. (2009). A longitudinal study of negative life events, stress, and school experiences of gifted youth. Gifted Child Quarterly, 53 (1), pp. 34-49.

Renzulli, J.S. (2005). The three-ring conception of giftedness. In R.J. Stenberg & J.E. Davidson (Eds.). 2nd Ed. Conceptions of Giftedness. New York: Cambridge University Press.

Schneider, A.A. (1964). Personal adjustment and mental health. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun