Salah satu mahasiswa KKN dari kelompok R12 yang bernama Ainul fattakhuddin yang didampingi DPL dr.bambang sigit Pramono,S.Sos., M.Si. Melihat potensi ekonomi di desa Jembul harus dipandang serius oleh mahasiswa universitas 17 Agustus Surabaya karena banyak sekali terdapat UMKM yang perlu dikelola dengan baik, agar usaha tersebut bisa berkembang dan bisa produksi yang lebih banyak.
Sebagai bentuk perhatian,Para mahasiswa melaksanakan pendampingan menejemen persediaan kepada pelaku UMKM Desa Jembul kecamatan Jatirejo.Dengan melakukan sosialisasi dibalai desa kemudian dilanjutkan ke rumah para pelaku UMKM tujuannya agar mengetahui keluh kesa atau hambatan  dalam menjalankan usahannya.Salah satu tokoh UMKM  Desa Jembul Rodiyah mengapresiasi kerja pendampingan yang dilakukan peserta KKN Untag..
Menurut rodiyah ,Selama ini pelaku UMKM ternyata belum banyak yang memasarkan dengan luas karena terhambat pengetahuan atau terkendala teknologi Dan mengelola persediaan bahan baku dalam hal memproduksi usahannya seperti Kripik talas,kripik pisang,kripik semiler,kopi dan lain-lain.
"Disini pelaku UMKM masih memproduksi barang dengan teknologi seadanya,adapun penerapan persediaan bahan baku disini kurang diterapkan karena usaha masih berskala kecil dan memasarkannya juga banyak yang belum menggunakan media sosial cuman beberapa pelaku UMKM saja."Jelas Rodiyah Tokoh UMKM
Adapun itu,Para tokoh dan Pelaku UMKM mendukung dengan adanya pendampingan yang diadakan mahasiswa untag surabaya di balai desa jembul."saya akan mendukung kegiatan mahasiswa KKN tentang pendampingan dan akan mengundang para tokoh agar hadir di balai desa."Kata RodiyahÂ
Dikonfirmasi di tempat yang sama,Ketua KKN Untag surabaya R12 Haryoko Memberi tahu agar pendampingan bertujuan agar dapat membantu mempromosikan produk  dan bagaimana mengelola persediaan bahan baku dengan baik usaha pelaku UMKM yang ada di desa jembul ini.
"Produk para pelaku UMKM ini seperti kripik talas  rasanya sudah enak tinggal kurang cara pengemasannya yang masih belum menarik minat konsumen, karena masih menggunakan plastik seadanya,kemudian persediaan barang yang didapatkan untuk pembuatan produksi masih belum tertata dengan baik "ujar haryoko.Kemudian pendampingan dilaksanakan agar para pelaku bisa mempertanyakan tentang kekurangan dalam  atau hambatan dalam menjalankan bisnisnya.
"Keinginan adanya pendampingan ini agar kedepan dapat terciptanya kemajuan ekonomi di desa jembul yang  disebabkan pelaku umkm yang sudah menerapkan tata cara memproduksi,memasarkanatau mempromosikan dan mengelola persediaan bahan baku dengan efektif."ujar kata mahasiswa administrasi bisnis untag surabaya ini.
Dengan Pelaksaan KKN (Kuliah kerja nyata) dengan melakukan Pendampingan Manajemen persediaan pada pelaku UMKM mahasiswa menginginkan agar produk umkm disini bisa dikelola dengan baik dengan menerapkan salah satu strategi manajemen persediaan.Jika bisa menerapkan strategi tersebut maka usaha pelaku UMKM bisa lancar sehingga dapat memajukan perekonomian desa Jembul Ini.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H