Mohon tunggu...
Ainul Dwi085
Ainul Dwi085 Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis ainul

sekadarinfosaatini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penanaman Sayuran Hidroponik di Lingkungan Panti Asuhan Assidiqqi Asy-Syuhadaa bersama Anak-Anak Panti

7 November 2022   18:00 Diperbarui: 7 November 2022   21:30 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang yang dilaksanakan oleh Anggota Kelompok 94 Gelombang 11 di Panti Asuhan Assidiqqi Asy-Syuhadaa, Malang, Sabtu (26/10/2022). 

Hidroponik adalah metode menanam yang sangat muda dilakukan dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Karena dalam metode penanaman hidroponik ini tidak perlu menyiram terus menerus karna sudah menggunakan media air dan nutrisi ab mix. 

Dalam menanam hidroponik ini juga menggunakan teknik yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam dalam metode ini juga bebas dari pestisida yang menjadikan tanaman tersebut aman untuk dikonsumsi dan menyehatkan tubuh.

Kebanyakan orang belum mengenal metode penanaman menggunakan media hidroponik ini terutama anak panti asuhan. Namun sebagian warga panti asuhan sudah mulai mengenal metode penanaman tersebut tetapi tidak mengetahui cara pemeliharaan yang baik dan benar dari mulai pembibitan, perawatan sampai dengan pemanenan bahkan pengolahan hasil tanaman hidroponiknya.

Penanaman tanaman hidroponik kami memilih untuk menanam tanaman bayam merah sawi caisim dan kangkung, dipilihnya jenis tanaman ini dikarenakan tidak semua tanaman bisa ditanam dengan metode hidroponik, dan hanya sebagian besar tanaman yang cocok dan tumbuh subur ditanam dalam metode hidroponik ini. 

System hidroponik juga tidak memakan tempat yang sangat dan bisa ditanam dalam lahan yang terbatas oleh karena itu kita menerapkan penanaman ini di lingkungan panti asuhan. Tujuan penanaman hidroponik ini dilakukan agar anak-anak panti mengetahui cara bertanam, merawat, pemanenan serta pengolahan hasil pertanian yang dapat mengasilkan nilai jual.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Penyemaian biji pada rockwoll dilakukan dengan menyiapkan peralatan yang digunakan untuk penanaman antara lain menyiapkan rockwool, baskom, air dan biji yang akan ditanam. Selanjutnya yakni pemberian sedikit air pada rockwool yang akan dilubangi untuk biji sayurannya. 

Dalam pembenihan ini anak-anak panti melakukan dengan semangat karna menurut mereka ini adalah hal baru yang selama belajar di panti asuhan belum diterapkan metode ini. 

Biji sayuran dimasukkan kedalam rockwool yang sudah dilubangi yang kemudian ditutup dengan baskom diatasnya agar cahaya tidak masuk kedalam baskom dan menjadikan biji sayuran akan lebih cepat memunculkan tunas. 

Dalam penyimpanan benih yang sudah ditutup semalaman ini dihari berikutnya diwajibkan untuk mengecek kondisi biji agar tidak terjadi kutilang. Penyimpanan ini dilakukan sampai biji mengeluarkan daun.

Dokpri
Dokpri

Benih yang sudah megeluarkan daun akan dijemur dibawah sinar matahari agar tidak menguning dan tumbuh kutilang. Penjemuran semai ini dilakukan dibawah sinar matahari dari pagi hingga sore hari dengan terus mengecek kelembaban rockwool. 

Pengecekan kelembaban ini berfungsi mengatur kadar kelembaban agar semai benih sayuran tidak mati. Penjemuran ini dilakukan selama 20-30 hari sampai dengan semaian sudah mempunyai kurang lebih 3-4 daun. 

Pemeliharaan ini setiap harinya akan dicek secara berkala agar rockwool tidak sampai mongering, terhindar dari hujan dan hama yang mengganggu proses semai seperti (ayam, tikus dll). Maka dari itu, penjemuran ini harus dilakukan dalam suatu tempat yang terkena sinar matahari namun memiliki atap agar tidak terkena hujan.

Dokpri
Dokpri

Umur semai sekitar 20-30 hari akan dipindahkan kedalam baskom yang sudah diisi air dan nutrisi dan ditempatkan dalam lubang tray, pemindahan semai ini dilakukan secara perlahan-lahan dan hati-hati agar akar yang saling menempel tidak putus serta batang dan daun tidak rusak. 

Pemindahan tanaman ini dilakukan pagi hari yang dilakukan bersama-sama dengan anak panti. Setelah pemindahan ini dihari hari berikutnya anak panti hanya mengecek kadar ph air, kondisi air agar akar sayurannya bisa selalu menyerap air dan tidak kekeringan. 

Dalam merawat tanaman hidroponik yang sudah dipindahkan ini tidak jauh berbeda dengan proses semai, perawatan ini tetap setiap harinya di jemur pada sinar matahari dari pagi sampe sore namun tisak sampai kehujanan. 

Hujan akan merusak tumbuhan hidroponik ini karena bisa menyebabkan busuk daun dan penambahan air dalam baskom yang mengakibatkan volume air akan naik.

Dokpri
Dokpri

Pemanenan sayuran hidroponik di umur 30 hari setelah proses pemindahan. Pemanenan ini dilakukan oleh semua anak panti yakni memanen sayur bayam merah, kangkung dan juga sawi caisim, setelah proses pemanenan dilakukan pembersihan akar dan pelepasan akar dari tray yang kemudian sayuran kangkung dan sawi dikemas dengan plastic bouqet yang di ikat dengan isolasi sayur kemudian diberi label dan dijual di warga sekitar panti yang ditawarkan dengan harga 3000/ikat. Anak-anak panti antusias dalam kegiatan penjualan sayuran karena hasil penjualan sayuran ini bisa dimanfaatkan untuk membeli benih dan nutrisi yang akan digunakan untuk menanam lagi tanaman hidroponik. 

Menanam sayuran hidroponik ini memberikan pengetahuan anak-anak panti asuhan asiddiqqi asy-syuhadaa banyak hal mulai dari pembenihan, persemaian, perawatan, panen, packaging hingga pemasaran. 

Pengetahuan ini dilakukan untuk menambah wawasan anak-anak panti agar setelah keluar dari panti asuhan bisa memiliki pandangan dan diharapkan kegiatan penanaman tanaman hidroponik ini bisa dimanfaatkan dikemudian dari karena pengetahuan ini tidak didapatkan dalam pembelajaran di tempat mereka bersekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun