Penguasaan bahasa internasional merupakan kewajiban dalam pergaulan di lingkungan pesantren. Bahasa Inggris dan Bahasa Arab merupakan 2 bahasa asing yang lazim dijadikan media komunikasi wajib para santri, baik saat belajar di ruang kelas, maupun pergaulan sehari-hari di lingkungan asrama.Â
Di samping sebagai bahasa komunikasi harian, kedua bahasa ini juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas.
SMP Al Madinah Islamic Boarding School (selanjutnya disebut Mitra) merupakan pesantren yang juga mencanangkan penggunaan bahasa Arab dan Inggris sebagai ciri khas dan program utama pesantren.Â
Beberapa program diadakan oleh guru bahasa Arab dan Inggris untuk mencapai tujuan ini diantaranya: (1) Mufradad atau kegiatan pembekalan kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris yang  dilakukan setelah waktu sholat Isya; (2) Muhadasah atau kegiatan latihan percakapan dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris; (3) Muhadharah atau penampilan pidato dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris; (4) Podcast.Â
Pada kegiatan ini, guru mengumumkan topik diskusi dari ruang guru melalui pengeras suara. Kemudian, santri mengumpulkan jawaban mereka ke ruang guru, dan (5) Pemberian password. Kosa kata tertentu diberikan kepada santri dan mereka harus  menghafal kosa kata itu dan menggunakannya ketika mereka akan memasuki kantor  atau izin keluar dari kelas.
Meski telah dilaksanakan, program-program tersebut tidak terlalu efektif untuk memotivasi para santri untuk menggunakan kedua bahasa asing tersebut di lingkungan pesantren.Â
Menurut Rahmad Wihardi, S.Pd., Gr., Â salah satu guru bahasa Inggris di pesantren Mitra, masalah ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan santri dalam kedua bahasa tersebut.Â
Apabila ditilik lebih jauh, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan santri, diantaranya: pesantren mitra tidak memiliki sumber belajar yang memadai sehingga adanya keterbatasan dalam mengakses buku, dan bacaan lain seperti majalah atau koran untuk mengakses informasi yang lebih luas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Mitra bekerjasama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (selanjutnya, Tim PKM) dari Departemen Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Padang untuk mengadakan pelatihan kepada guru-guru, terutama guru bahasa Inggris, untuk bisa mengembangkan sumber belajar Self Access Language Learning Centre (SALLC) berbasis Kerangka Kualifikasi National Indonesia (KKNI) untuk bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan literasi santri.
Tim PKM yang terlibat dalam pelatihan ini terdiri dari Witri Oktavia, M.Pd (Ketua), Delvi Wahyuni, S.S., M.A (anggota), dan  Lafziatul Hilmi, M.Pd (anggota).Â
Kegiatan kali ini juga mengikutsertakan 2 orang mahasiswa Departemen Bahasa dan Sastra Inggis (Yulia Novia Sari dan Sherla Chintia) untuk mendapat pengalaman di luar kampus. Selanjutnya, pihak pesatren Mitra yang terlibat yaitu 4 orang guru bahasa Inggris.Â
Lokasi tempat pelaksanaan pelatihan yaitu SMP Al Madinah Islamic Boarding School yang terletak di Jalan Lintas Solok-Padang km. 17 Jorong Talago Nagari Guguah Kec. Gunung Talang Kabupaten Solok. Kegiatan ini berlangsung mulai dari bulan Mei hingga Desember 2022.
Metode yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah metode workshop yang dilakukan secara daring dan luring. Workshop daring dilaksanakan menggunakan aplikasi zoom untuk penguatan materi pelatihan dan workshop luring dilaksanakan secara tatap muka sebagai bentuk pendampingan tim PKM terhadap pelatihan dan praktek yang dilakukan oleh peserta pelatihan.
Dalam pelatihan ini, fokus kegiatan tidak hanya pada bagaimana cara mengembangkan sumber belajar Self Access Language Learning Centre (SALLC), tapi juga pembuatan modul berbasis SALLC sehingga para guru bahasa Inggris mampu mengembangkan bahan ajar dan bahan bacaan untuk mencapai tujuan program utama pesantren mitra.Â
Diharapkan para guru bahasa Inggris mampu membuat sumber belajar dan sumber bacaan yang mampu meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris santri di pesantren mitra.
Pelatihan ini berlangsung dengan baik dan lancar, berdasarkan angket yang disebarkan kepada peserta kegiatan yang merupakan guru bahasa Inggris, pelatihan ini meningkatkan pemahaman mereka mengenai cara pengembangan sumber belajar SALLC dan membuat sendiri sumber belajar tersebut sesuai kaidah-kaidah penulisan yang benar. Pesantren mitra juga berharap akan ada kerjasama lanjutan dimasa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H