Mohon tunggu...
Ainul FuadFitriansyah
Ainul FuadFitriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adlah mahasiswa program studi studi agama agama di universitas darussalam gontor, yang hobi menulis tentang agrikultur, pendidikan, agama, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pupuk Organik Solusi Petani Desa Sukorejo untuk Kelangkaan Pupuk Kimia

27 Maret 2024   08:56 Diperbarui: 27 Maret 2024   09:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praktek Pembuatan Pupuk Organik dan Jadam Sulfur

Praktek pembuatan pupuk oragnik dan jadam sulful adalah lanjutan dari kegiatan seminar dan penyuluhan pembuatan pupuk organik kelompok tani Suko Mulyo, yang mana dihadiri oleh ketua dan pengurus kelompok tani Suko Mulyo. Praktek dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024, pukul 08:15 -- selesai, yang bertempat di Madrasah Diniah Awaliah al-Muttaqin Dukuh Krajaran, Desa Sukorejo.

Praktek pembuatan pupuk organik diadakan untuk merealisasikan apa yang telah dipelajari ketika seminar dan penyuluhan pembuatan pupuk organik, agar pengetahuan tersebut dapat melekat sehingga ketika para petani dapat membuat pupuk organik milik mereka sendiri. Praktek ini juga sebagai sarana pengetahuan secara visual dan tindakan untuk para petani yang kemudian dijadikan rujukan dalam pembuatan pupuk organik.

Dalam praktek pembuatan pupuk organik dan jadam sulfur terbagi menjadi 3 tahap; Pertama, tahap pembuatan jadam sulfur bersama al-Ustadz Use Etica yang mana langsung dipraktekkan bersama pengurus dan anggota kelompok tani. Kedua, tahap pembuatan POC (pupuk organik cair) MA-11 unsur hara NPK (Nitrogen, Phosphor & Kalium), dan POC MA-11 Biofarm dari urine hewan ternak. Ketiga, tahap pembuatan pupuk padat atau superbokashi, yakni pupuk berbahan dasar kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, kelinci, dll. Kotoran hewan tersebut dicampur dengan MA-11 dan dipermentasikan selama kurang lebih dua minggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun