Hai malam, kau bodoh!
Mengapa engkau berteriak padanya?
Bukankah malah engkau yang terlihat bodoh?
Mengutuk anugerah-Nya
Kau tidak perlu tahu
Kau tidak akan mengerti
Rasa yang terus menghantui
Pilu dan bersalah menjadi satu
Hinaan dan cemooh yang
terus berdatangan
seperti bilah pisau yang
kau lempar menembus angin
Tak lagi terasa
Mematikan rasa
Tak lagi merasa
Hati menjadi buta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!