Mohon tunggu...
ainsya rakhmidianty
ainsya rakhmidianty Mohon Tunggu... Lainnya - Pengagum malam

Teruslah mencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjauh dan Tak Kembali

4 September 2019   22:10 Diperbarui: 4 September 2019   22:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai malam, kau bodoh!

Mengapa engkau berteriak padanya?

Bukankah malah engkau yang terlihat bodoh?

Mengutuk anugerah-Nya

Kau tidak perlu tahu

Kau tidak akan mengerti

Rasa yang terus menghantui

Pilu dan bersalah menjadi satu

Hinaan dan cemooh yang

terus berdatangan

seperti bilah pisau yang

kau lempar menembus angin

Tak lagi terasa

Mematikan rasa

Tak lagi merasa

Hati menjadi buta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun