Mohon tunggu...
Alink Ahmad
Alink Ahmad Mohon Tunggu... -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Kenal Maka Tak Sayang (PKS & Golkar)

24 Januari 2014   11:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sebuah Partai berbasis Islam yg besar dan senantiasa bergerak dinamis terutama dalam mengawal isu-isu keagaman Nasional maupun Internasional.
sebelumnya PKS bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia.
Asal-usul PKS dapat ditelusuri dari gerakan dakwah kampus yang menyebar di universitas-universitas Indonesia pada 1980-an. Gerakan ini dapat dikatakan dipelopori oleh Muhammad Natsir, mantan Perdana Menteri Indonesia dari Masyumi (dibubarkan pada 1960) yang mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada 1967. Lembaga ini awalnya fokus kepada usaha mencegah kegiatan misionari Kristen di Indonesia.[1] Peran DDII yang paling krusial adalah kelahiran Lembaga Mujahid Dakwah yang berafiliasi dengan DDII, dipimpin Imaduddin Abdulrahim yang aktif melakukan pelatihan keagamaan di Masjid Salman, Institut Teknologi Bandung.[2]

Pada 1985, rezim Orde Baru mewajibkan seluruh organisasi massa menjadikan Pancasila sebagai asasnya. Ini membuat sejumlah tokoh Islamis berang dan menyebut rezim Soeharto telah memperlakukan politik Islam sebagai kutjing kurap.

Pada saat yang sama, Jamaah Tarbiyah meraih momentumnya di kalangan mahasiswa lantai masjid kampus, sebutan untuk para aktivis Muslim di masjid-masjid kampus.[3] Pada tahun 1993, Mustafa Kamal, seorang kader Jamaah Tarbiyah, memenangi pemilihan mahasiswa untuk Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, kader Jamaah pertama yang memegang kekuasaan di level universitas. Setahun kemudian, Zulkieflimansyah, juga kader Jamaah Tarbiyah, menjadi Ketua Senat Mahasiswa di universitas yang sama.

Para anggota Jamaah Tarbiyah kemudian mendirikan Lembaga Dakwah Kampus, yang kemudian menjadi unit-unit kegiatan mahasiswa yang resmi di berbagai kampus sekuler di Indonesia, seperti di Universitas Indonesia, terutama oleh para aktivis Forum Studi Islam.

Berikut sejarah singkat soal PKS,
Merujuk pada hal diatas dan disela-sela kesempatan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.

Pertemuan tersebut seolah membuka peluang bahwa partai berlambang bulan sabit kembar dan pohon beringin itu akan bersatu di pemilu nanti. Apakah hal tersebut merupakan sebuah indikasi adanya kesepakatn dan kesamaan pandangan dalam proses kepemimpinan bangsa ini ke depan.

PKS maupun Golkar memiliki pandangan yang sama terutama dalam kasus Century, baik Partai Golkar maupun PKS sama-sama berpendapat bahwa ada kejanggalan dalam proses bail out tersebut sehingga merugikan keuangan negara sebesar Rp6,7 trilyun.

Kami yakin jika PKS dan Golkar bekerjasama, maka akan melahirkan ide-ide yang cemerlang dalam proses pembangunan dan kesejahteraan bagi Republik ini.

Jadi sudah saatnya kita mendukung proses dan langkah yang baik tersebut, sebab bagaimanapun Golkar adalah Partai Politik besar yg sudah sangat berpengalaman.

Jika kita merunut pada petuah para orang tua dahulu, maka mereka selalu menyarankan generasi mudanya, "Kalau mau belajar Agama dengan NU dan berpolitik dengan Partai Golkar"
Maju terus Indonesia dan maju terus Golkar, ARB FOR Presiden RI 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun