Mohon tunggu...
Ainiyatuz Zulfa
Ainiyatuz Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo! Saya Ainiyatuz Zulfa, mahasiswa Tadris Biologi dari Institut Agama Islam Negeri Kudus. Lewat tulisan, saya ingin berbagi wawasan dan pengalaman yang menginspirasi. Salam kenal, selamat membaca, semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diet Plant-Based Food ala Gen Z dalam Perspektif Biologi dan Islam

8 Desember 2024   14:07 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:08 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plant-Based Food (Dok.Pribadi)

Lahir di era digital, Generasi Z dikenal sebagai generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan, lingkungan, dan isu global. Tak heran, tren diet plant-based food semakin populer di kalangan mereka. Selain manfaat kesehatan, pola makan ini juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Menurut Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, transisi ke pola makan berbasis tumbuhan adalah langkah 'penting' bagi kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan.

Tren ini bukan hanya soal mengikuti gaya hidup modern. Tetapi juga didukung oleh berbagai fakta ilmiah dan manfaat yang nyata. Pola makan ini juga berperan besar dalam mengurangi jejak karbon dan penggunaan sumber daya alam, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.

Melansir hellosehat.com, diet plant-based food adalah pola makan yang berfokus pada bahan makanan yang berasal dari sumber nabati. Menariknya, meskipun banyak yang menerapkan gaya hidup berbasis tumbuhan, penggemar makanan nabati seperti Gen Z, tidak sepenuhnya menghindari konsumsi daging, telur, atau seafood. Menurut Dr. Susianto Tseng, mereka tetap mengonsumsinya, meskipun dalam porsi yang lebih kecil. Berdasarkan laporan PBFA (2024), sebanyak 67% warga AS kini lebih memilih makanan nabati sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan makanan yang berasal dari hewan.

Manfaat Biologis Diet Plant-Based Food

Diet berbasis tumbuhan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah studi tahun 2023 di European Heart Journal menemukan bahwa pola makan ini mampu mengurangi kolesterol LDL hingga 10% dan risiko penyakit jantung hingga 7% (Wang et al., 2023). Namun, penting untuk memilih makanan nabati utuh seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan, serta menghindari makanan nabati olahan untuk hasil yang maksimal.

Orang yang mengonsumsi makanan nabati memiliki usia biologis yang lebih muda dibandingkan dengan yang mengonsumsi makanan berbasis hewan (Medawar et al., 2023). Melansir klikdokter.com, diet plant-based food dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 34%. Diet ini juga dapat membantu menurunkan berat badan, memberikan manfaat kesehatan jangka panjang.

Perspektif Islam Mengenai Diet Plant-Based Food

Islam sangat menganjurkan konsumsi makanan yang halal dan thayyib. Makanan berbasis tumbuhan umumnya termasuk dalam kategori ini, selama tidak mengandung bahan yang haram, seperti alkohol atau enzim dari sumber tidak halal. Islam mendorong umatnya untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan, sebagaimana firman Allah:

Artinya: "Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."(QS. Al-A'raf: 31)

Diet plant-based food dapat menjadi bagian dari pola makan yang seimbang selama kebutuhan tubuh, seperti protein, vitamin, dan mineral, tetap terpenuhi. Jika seseorang memilih diet berbasis tumbuhan tetapi tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya hingga menimbulkan kerugian kesehatan, maka hal tersebut tidak dianjurkan. Islam selalu mendorong kemudahan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya agama ini mudah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Berbagai Olahan Plant-Based Food

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun