4. Dampak Sosial dan Ekonomi: normalisasi korupsi mengurangi nilai-nilai etis dan moral dalam masyarakat dan menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien, mengurangi efektivitas program pemerintah.
 Korupsi Menjadi Budaya: Mengapa Budaya Korupsi Masyarakat Indonesia Susah Untuk Diberantas?
Bukan ingin menyalahkan mindset orang Indonesia yang selalu balas budi. Tetapi inilah akar dari pemberian “uang rokok’ yang menjadi normal saat ini. Banyak yang merasa wajib memberi ucapan terima kasih berupa uang atau hadiah kecil untuk orang yang membantu, namun perlahan kebiasaan itu berubah menjadi kewajiban yang ditekan hingga dianggap normal. Pelan-pelan pemberian itu menjalar ke ranah yang lebih serius, yaitu cara mempermudah urusan meski bertentangan etika profesional.
Paradoksnya, banyak tak menyadari bahwa kebiasaan itu telah beralih jadi praktik suap. Kasus E-KTP mantan ketua DPR Setya Novanto, kasus suap dalam proyek infrastruktur gubernur nonaktif Jambi yaitu Zumi Zola, lalu Idrus Marham dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa di Kementerian Sosial. Mereka yang terlibat merasa itu adalah penghormatan, bukan pelanggaran moral.Â
Solusi bisa dilakukan dengan memberi pemahaman kepada setiap jiwa, yang seharusnya malu melakukan pelanggaran moral. Bagaimanapun caranya jika tidak ada kesadaran seluruh warga bangsa tidak akan berhasil. Perlu adanya penegasan akan konsep-konsep Pancasila yang mulai pudar. Tidak hanya sekedar memberi edukasi, tapi upayakan dengan tegas dan buat itu menjadi suatu hal yang harus benar-benar diterapkan. Ikutlah realisasikan lawan pelanggar moral menuju kemakmuran yang diidam-idamkan!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H