menunggu anak-anak mereka agar bisa dipeluk…
menunggu cerita anak-anak tentang dunia…
Menunggu anak-anak mereka untuk makan bersama dalam satu hidangan, sambil mengenang masa lalu…
Menunggu untuk tertawa bersama….
Menunggu untuk di cintai lagi, seperti ketika cinta anak-anak mereka pada saat belum terbagi dengan kesibukan kerja…. Ketika cinta anak-anak mereka saat masih ingusan, perasaan di butuhkan sang anak seperti mereka masih berseragam putih merah… seperti ketika anak-anak mereka duduk rapi di hidangan untuk berbagi makanan, dengan muka penuh cinta…
Kemudian waktu merubah segalanya…
Bertahun-tahun lalu rumah ramai oleh bunyi tangis, tawa dan pertengkaran anak… tapi, kini… sunyi senyap…hanya diramaikan oleh bunyi televisi dan di pecahkan oleh bunyi hujan deras.
Dan ketika…
Baiklah…terimakasih sudah membacanya, aku tidak sanggup lagi menulisnya, kurasa semua orang tua tidak akan berhenti mencintai anak-anaknya, apapun bentuk anak mereka, cinta orang tua itu rata pada semua anak, tapi kadang anak terlalu sempit berfikir dan tidak memahami cara orang tua mencintai kita….
T.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H