Tidak banyak jilbaber se Militan mbak Mayang. Tetap menjaga ekstensi dirinya sebagai wanita solehah tapi tidak Kolot dalam mengartikan Agama, sayangnya orang-orang cerdas seperti beliau  kurang di gunakan di organisasi berbasi partai si "anu" karena pemikiranya, dia tidak bergabung dengan organisasi external kampus yang sering para jilbaber masuki pada umumnya, ia lebih memilih organisasi lainya.
"Dek, Kejayaan Islam runtuh bukan karena pihak luar, mereka di Bodoh oleh pemikiran mereka yang hanya menerima tanpa mencari tau. Selalu merasa cukup dengan satu Sumber ajaran satu pihak saja. Islam hancur karena ulah manusia-manusia salah mengartikan makna AJARAN ISLAM SESUNGGUHNYA..." Mbak Mayang pernah mengatakan itu
Hufs. Belajar darimu tidak pernah usai. Hanya kau tidak pernah tau apa yang terjadi dari runtun waktu saat terakhir kita saling menatap, ketika kau mengikuti ujian Dosen dulu, ternyata kau gagal, hanya karena kau jilbaber diskriminasi orang-orang itu melihat dari penampilanmu, tanpa melihat betapa cerdas otakmu...
Sebenernya banyak hal ingin kuceritakan padamu Yunda... seperti pagi-pagi buta kau selalu membangunkanku sholat subuh dan kau menjadi imamku, setelah itu kita mulai bercerita ... apakah mungkin aku akan menemukan senyum itu setiap kali mendengar ceritaku?
Aku tetap bangga padamu...
Ohya kau dulu pernah mebahas tentang feminisme kan? iyah?.... apakah masih seperti dulu pikiranmu, aku belum berani menanyakan hal-hal perinsip padamu, setelah sekian lama... bahkan aku belum tau apakah kau ini masih orang yang sama, orang yang mengatakan "SAYANG' padaku begitu tulus....
Aku tetap menyukai senyumu Yunda...
Setelah membaca karya dan buah pikiranmu, semangat itu kembali menyala...
aku ingin berkarya sepertimu, walaupun jalan hidup kita sangat berseberangan...
Ohya... terimakasih karena kau telah melihat senyum-senyumku di foto itu hahahah... kau tau? untuk menemukan senyum selepas itu aku membayar mahal menukar dengan hampir seluruh hidupku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H