Membangun Karakter Positif Anak

Hampir setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi positif dalam segala aspek termasuk tumbuh kembang anak.

Lalu apa yang di maksud dari membangun karakter positif anak usia dini? Jadi karakter anak ini dapat tumbuh melalui penganalisisan antara pikiran orang tua yang positif, otomatis orang tua dengan pemikiran positif akan menumbuhkan anak yang positif dan sedangkanlan orang tua yang  karakternya negative juga akan melahirkan pemikiran yang negative pula.

Mengapa harus orang tua yang menjadi patokan, karena dari orang tua lah mereka pertama kali belajar, kasarannya adalah ketika mereka mulai belajar tentang kehidupan, orang tua adalah pembelajar utama dalam melakukan kehidupan.

Namun tak sedikit pula khasus orang tua yang tak peduli tentang karakter ini mereka beranggapan jika karakter baik bisa muncul seiiring waktu tak usah ada usaha yang berati, namun apakah dengan begitu anak akan dapat dengan mudah untuk mengerti? Tidak kan?

Mereka akan sangat kesusahan dalam penerapan apa yang cocok untuk sebenarnya, baik jika si anak lebih condong ke positif lalu bagaimana jika anak condong ke negative ??

Jadi intinya anak memerlukan stimulus dan dukungan dari orangtua mengenai bagaimana seharusnya bertindak,berikut ini adalah beberapa cara untuk membangun karakter anak :

1. konsisten 

Perilaku yang mengajarkan anak menjadi karakter yang positif pertama adalah menjadi konsisten, jadi jika orangtua mengatakan ya tetap ya dan tidak tetap tidak, jangan sekali kali untuk berperilaku tidak konsisten ini akan membuat anak bingung dan merasa mana yang seharusnya mereka lakulan dan benar, contoh yang paling sering terjadi dari sikap konsisten ini adalah saat anak tidak boleh makan sambil nonton tv, jika memang itu yang diterapkan jangan sampai, pada waktu mendatang malah membolehkan ataupun membiarkan anak makan sambil menonton tv ini sangat salah ya para bunda. Dampak dari perilaku konsisten adalah mengajarkan anak menjadi sosok yang tangguh dan tak goyah dengan pendiriannya. 

2. Agama

Ini adalah kunci dari pengembangan karakter positif, karena dalam kehidupan agama adalah sebuah tiang yang harus tetap di junjung dengan adanya agama, hidup akan terasa ringan. Ajari anak dalam bergama bisa dengan mengenalkan siapa tuhanmu, siapa nabi mu dll sesuai dengan masing-masing agama yang di anut.

3. Kebiasaan

Selanjutnya adalah kebiasaan. Jika memang sudah dijadikan kebiasaan perilaku positif itu akan lebih baik sekali karena anak tidak melakukaan usaha lebih untuk menumbunkan karakter positif. Maksudnya anak merasa memang ini sudah kebiasaan saya jadi anak melalukannya dengan ringan

Contoh, jika memang sudah biasa bangun pagi untuk membantu orangtua, ia akan merasa sangat bersalah sekali jika tidak melakukan keseharian itu. Beda dengan hal itu tidak dijadikan kebiasaan tentu saja sangat berat untuk dilakukan

Sebisa mungkin jadikan hal positif menjadi kebiasaan

4. Anak adalah peniru yang baik

Sudah saya katakan di atas jika orang tua adalah role model pertama bagi anak sebelum ia mengenal yang lainnya. Orang tua harus tetap berkarakter positif agar anak menjadi sosok yang memilik karakter positif pula. 

5. Nyatakan salah jika memang salah

Kebanyakan dari orang tua tidak mengatakan jika mereka salah dan cenderung lebih membela anak. Karena merasa ini anak saya. Padahal anak sangat memerlukan penjelasan mana yang benar, mana yang salah dengan begitu mereka tidak menjadi sosok yang keras kepala dan mau menerima jika memang itu salah. 

6. Jangan memanjakan Anak

Boleh boleh saja sesekali kita berikan perhatian yang full atau memberikan sikap ini pada anak, tetapi jangan sampai berlebihan. Mereka kelak akan menjadi sosok yang mandiri dan tangguh. Jika anak di manjakan mereka akan kesulitan dalam kehidupannya kelak saat sudah beranjak dewasa

7. Berkelanjutan 

Lakukan  terus menerus sampai ia paham dan menjadikan itu sebuah kebiasaan. Jika memang anak sudah benar benar memiliki karakter positif jangan sampai sebagai orang tua menghentikan pengembangan karakter positif yang sudah di bangun cukup lama. Jadi harus tetap berkelanjutan 

8. Tanamkan ke semua anak

Jadi hal hal dalam membangun karakter itu harus di tanamkan ke semua anak jangan sampai hanya anak pertama atau kedua saja tetapi semuanya. Agar mereka dengan saudaranya saling mengasihi satu sama lain dan memberikan dukungan bagaimana karakter yang baik dilakukan

Sumber :
bidanku.com

dosenpsikologi.com