Apa hal di masa lalu yang kamu ingat sampai sekarang? Setiap orang memiliki kisah di masa lalunya yang bermacam-macam. Salah satunya adalah pengalaman buruk yang terus diingatnya bahkan sampai menjadi trauma. Di dalam otak terdapat sebuah struktur kecil yang ukurannya sama dengan kacang alamond yang memiliki peran vital dalam pengelolaan emosi dan memori, terutama yang berkaitan dengan pengalaman traumatis. Struktur tersebut bernama amigdala. Suatu komponen utama yang berperan dalam bagaimana kita mengingat dan mengolah emosi. Sehingga kita akan memberikan respon emosi yang sesuai.
Apa yang dimaksud dengan amigdala?
Amigdala adalah kelompok inti sel saraf yang terletak di dalam otak, tepatnya di daerah temporal yang memiliki bentuk seperti kacang. Namun meskipun ukurannya kecil, Amigdala memiliki peran penting dalam mengatur emosi dan memori terutama yang berkaitan dengan traumatis. Posisi amigdala di lobus ini berada di samping hippocampus yang juga termasuk ke dalam sistem limbik. Dilansir dari klikdokter, di dalam otak beser terdapat dua bagian yakni otak kiri dan otak kanan. Masing-masing bagian terdapat amigdala yang terbagi atas 3 bagian.
- Kelompok Basolateral
Bagian ini terletak di bawah dan ke samping amigdala. Bagian ini terhubung dengan beberapa korteks serebral, khususnya lobus frontalis. Kelompok ini berfungsi mengatur kebiasaan dan respon tubuh terhadap stres.
- Kelompok Pusat dan Depan
Kelompok ini berhubungan dengan batang otak, hipotalamus, dan struktur sensorik. Bagian ini berperan penting dalam merespons pemicu stres, seperti rangsangan takut, dan stres.
- Kelompok Nukleus Stria Terminalis
Bagian ini berkaitan dengan perasaan cemas dan stres. Meski kerap kali dikaitkan dengan hal yang negatif, baik itu stres maupun kecemasan tetap dibutuhkan oleh manusia untuk melindungi diri.
Peran Amigdala yang sangat besar dalam mempengaruhi dan mengatur respon emosional kita, memiliki tugas utama, yakni menguasai emosi. Ia bertanggung jawab atas respon emosional kita terhadap berbagai rangsangan eksernal. Ketika kita menghadapi situasi yang memicu emosi, amigdala akan mengirimkan sinyal ke otak untuk menghasilkan reaksi yang sesuai. Amigdala juga memiliki peran dalam mengingat dan menghubungkan emosi dengan memori. Seperti saat kita menghadapi situasi yang sangat emosional, amigdala akan mengingatnya dengan begitu jelas. Itulah mengapa ada peristiwa di masa lalu yang ketika kita mengingatnya kita akan kembali merasakan emosi tersebut. Atau saat kita menghadapi situasi yang sama dengan yang ada pada masa lalu yang traumatik, kita kembali merasakan emosinya.
Fungsi Amigdala
- Pengaturan emosi.
Amigdala adalah pusat diprosesnya berbagai emosi seperti takut, marah, sedih, dan senang. Ketika kita menghadapi situasi yang menakutkan atau mengancam, Amigdala akan mengaktifkan respons 'flight or flight'. Sehingga membuat tubuh kita bersiap untuk menghadapi atau melarikan diri dari situasi tersebut.
- Memori emosional.
Memori yang mengandung emosi cenderung lebih kuat dan bertahan lebih lama. Inilah alasan mengapa dibandingkan peristiwa netral atau biasa saja, kita cenderung mengingat peristiwa yang sangat menyenangkan atau menyedihkan bahkan pristiwa yang menakutkan. Amigdala memiliki peran dalam mengingat emosi tersebut.
- Interaksi dengan otak lain.
Amigdala bekerja sama dengan otak lain seperti hipocampus, yang berperan dalam pembentukan memori jangka panjang. Amigdala membantu menandai kenangan tertentu secara emosional, yang kemudian diproses dan disimpan di hippocampus.
Dampak yang terjadi jika Amigdala rusak
Disfungsi atau hiperaktivitas amigdala dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental yang terkait dengan trauma dan emosi. gangguan mental ini dapat berupa kecemasan, depresi, Obsession Compulsive Disorder (OCD), dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Amigdala yang rusah juga dapar menyebabkan seseorang kesulitan dalam membentuk memori, khususnya memori yang terkait dengan emosi. Selain itu seseorang dapat memiliki emosi yang berelebihan dalam merespon sebuah peristiwa seperti hypervigiliance atau berlebihan dalam merespon ketakutan.
Pada studi terkini mengenai Amigdala menunjukkan bahwa Amigdala tidak hanya berperan dalam pengaturan emosi negatif (takut dan marah) namun juga pengaturan emosi positif seperti bahagia dan cinta. Selain itu, Amigdala juga memainkan peran dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam situasi yang melibatkan reward dan resiko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H