Mohon tunggu...
Ainindya Zulfianti
Ainindya Zulfianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/23107030039/UIN Sunan Kalijaga

Me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lestarikan Tradisi: Merayakan Lebaran Ketupat dengan Kenduri Simbol Kesejahteraan dan Kerukunan Umat

17 April 2024   19:05 Diperbarui: 17 April 2024   21:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber pribadi
Sumber pribadi

Tidak hanya sampai di situ, bentuk dari ketupat juga memiliki filosofi sendiri. Daun kelapa yang dianyam membentuk belah ketupat adalah simbol dari perbuatan-perbuatan manusia. Namun ada juga yang mengatakan anyaman ketupat adalah simbol dari persatuan, kerukunan, dan keharmonisan kehidupan umat manusia.

" hari raya ketupat adalah wujud perminta maafan dari manusia kepada Allah SWT. dan cara megingat Tuhan agar manusia tidak jauh dari jalanNya. Dengan sedekah dan beragi kita bisa memperkuat tali silaturahmi pada sesama. Namanya manusia kan pasti juga membutuhkan manusia lainnya.'' Ujar Zamroni, seorang masyarakat desa Ngawen, Blora, Jawa Tengah.

" Riyoyo ketipat ini juga sebuah bentuk lebarannya orang-orang yang berpuasa sunah 6 hari bulan Syawal. Yaitu dari tanggal 2 sampai 7 Syawal." Lanjut Zamroni.  


            Terkadang juga kenduri dan do'a bersama ini bisa juga dilakukan di malam hari raya ketupat. Atau malam hari pada tanggal 7 bulan Syawal. Biasanya seletlah solat jama'ah maghrib atau isya'. Jadi tiap daerah berbeda-beda. Meskipun begitu makna dari tradisi ini masih terjaga dengan baik. Yang dibuktikan dengan antusiasnya anak-anak muda untu belajar menganyam ketupat.

Benar, biasanya masyarakan membuat ketupat seak 2 hari sebelumnya. Karena membuat ketupat juga membutuhan proses dan waktu yang lumayan panjang. Mulai dari mencari janur yang sesuai yang lembarnya tidak terlalu besar dan tidak kecil, menganyam ketupat, mengisinya dengan beras, kemudian direbus. Tidak lupa pula menyiapkan hidangan yang membersamai ketupat. Seperti sayur, lepet, dan sambal.

Lepet tidak sama seperti ketupat. Jika ketupat terbuat dari beras, lepet menggunakan beras ketan sebagai bahan dasarnya. Ada juga yang menambahkan kacang serondol di dalamnya. Lepet tidak berbentuk belah ketupat seperti ketupat. Melainkan berbentuk panjang seperti lontong namun menggunakan janur bukan daun pisang.lepet dan ketupat adalah perpaduan yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Jawa. Lepet dimakan beitu saja seperti cemilan berat, sedangkan ketupat dimakan dengan sayur ataupun lauk lainnya. Ketupat adalah pengganti nasi.

"pagi hari setelah makan ketupat sayur baru makan lepet. Karena kata orang-orang dulu makan ketupat kenyangnya hanya sebentar, jadi agar kenyangnya lebih lama makan lepet juga." Ujar Haryanto. Filosofi dari lepet tidak berbeda dengan filosofi ketupat yang memaknainya dengan mensucikan diri dengan saling memaafkan kesalahan dan do'a kesejahteraan bagi manusia.

Karena membuat anyaman ketupat susah dan tidak sedikit masyarakat yang tidak bisa membuatnya serta lamanya proses memasak ketupat, membuat anyaman ketupat dapat menjadi peluang untuk menghasilkan uang. Kita bisa membuat anyaman ketupat dan kita bisa menjualnya ke pasar atau tempat ual beli lainnya. Baik hanya bentuk anyaman ketupat saja ataupun ketupat sudah jadi. Orang-orang yang tidak bisa membuat ketupat ataupun tidak memiliki waktu untuk membuatnya tetap dapat berbagi dan makan ketupat bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun