Mohon tunggu...
Ainin Rosyidah
Ainin Rosyidah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar UNESA

Pendidik di SD Swasta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Serunya Belajar Multiliterasi di Kandidat Sekolah Rujukan Google

18 Desember 2024   22:37 Diperbarui: 18 Desember 2024   22:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan multiliterasi dalam pembelajaran di SD Negeri Banjarejo Kota Madiun (Sumber : Foto pribadi penulis)

Artikel ini ditulis oleh : Ainin Rosyidah, S.Pd bersama Dr. Heru Subrata, M.Si.

Pada tanggal 12 November 2024, SD Negeri Banjarejo Kota Madiun menjadi tuan rumah dalam program Studi Tiru yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Waru Sidoarjo. Sekolah ini ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Madiun sebagai tuan rumah dalam program ini karena sekolah ini merupakan sekolah kandidat Rujukan Google.

SD Negeri Banjarejo, yang terletak di Kecamatan Taman, Kota Madiun, merupakan salah satu calon sekolah rujukan Google yang patut dibanggakan. Sejak tahun 2020, sekolah ini telah serius menerapkan pembelajaran digital dengan menggunakan Google Workspace for Education. Dukungan besar dari Pemerintah Kota Madiun melalui program Madiun Go Digital terlihat nyata dengan adanya bantuan laptop dan Chromebook yang memfasilitasi siswa dalam menjalani kegiatan belajar berbasis teknologi. Kolaborasi antara guru, siswa, dan staf sekolah semakin efektif berkat fitur-fitur Google seperti Google Classroom, Google Meet, Google Docs, Google Form, Google Jamboard hingga Google Sites. Guru dengan mudah membuat materi pembelajaran, kuis, atau LKS, sementara siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan, baik di kelas maupun secara virtual.

Pendekatan Multiliterasi: Mengintegrasikan Berbagai Media Pembelajaran

Tidak hanya fokus pada teknologi, SD Negeri Banjarejo juga mengintegrasikan pendekatan multiliterasi dalam pembelajarannya. Untuk siswa kelas 4, 5, dan 6, sekolah ini menerapkan literasi digital yang membantu mereka mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, serta pemanfaatan teknologi secara bijak dan produktif. Budaya membaca diterapkan oleh guru tiga kali dalam seminggu. Siswa diajak membaca buku elektronik yang telah dipersiapkan guru melalui Google Sites atau Google drive. Setelah membaca, siswa diminta untuk merefleksi apa yang telah dibaca dan dituangkan pada Google Docs. Hasil refleksi membaca siswa disimpan pada drive yang disiapkan oleh guru. Guru mencetak tautan Drive yang berisi hasil refleksi siswa dalam bentuk QR Code dan ditempelkan pada dinding kelas dan juga tersedia dalam bentuk Site.

Hasil refleksi literasi siswa dalam bentuk QR Code (Sumber : Foto pribadi penulis)
Hasil refleksi literasi siswa dalam bentuk QR Code (Sumber : Foto pribadi penulis)

Sementara itu, untuk kelas 1 hingga 3, SD Negeri Banjarejo membiasakan siswa dengan kegiatan membaca dan menulis secara rutin guna membentuk fondasi literasi dasar yang kuat. Pendekatan ini selaras dengan visi sekolah untuk menciptakan siswa yang beriman, bertakwa, kreatif, inovatif, berbudaya lingkungan, dan mencerminkan profil pelajar Pancasila. Siswa dijadwalkan membaca secara serentak di kelas dengan memanfaatkan buku yang tersedia di pojok baca. Siswa bebas memilih buku yang ingin mereka baca agar rasa ingin tahu siswa juga terasah. Setelah membaca, siswa menuliskan unsur intrinsik cerita pada buku jurnal yang telah disiapkan oleh guru. Buku jurnal diletakkan di pojok baca bersama hasil literasi siswa lain. Setiap pekan siswa diajak untuk berkunjung ke Perpustakaan Kota, sehingga mereka bisa memilih lebih banyak buku bacaan yang ingin dibaca. 

Buku Jurnal hasil membaca siswa kelas 1-3 SD Negeri Banjarejo (Sumber: Foto pribadi penulis)
Buku Jurnal hasil membaca siswa kelas 1-3 SD Negeri Banjarejo (Sumber: Foto pribadi penulis)

Dengan upaya digitalisasi yang didukung penuh oleh Google Workspace dan penerapan multiliterasi dalam pembelajaran, SD Negeri Banjarejo berhasil menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, efektif, dan inklusif. Sekolah ini tidak hanya mendorong prestasi akademik siswa tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan di era globalisasi. Dengan semangat perubahan ini, SD Negeri Banjarejo siap menjadi sekolah yang nyaman, berprestasi, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kota Madiun. SD Negeri Banjarejo, bertransformasi menuju masa depan yang lebih cerah!

Belajar dari Unesa: Mengintegrasikan Multiliterasi di Pendidikan Dasar

Pengalaman saya dalam perkuliahan Magister Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi inspirasi penting dalam memahami dan menerapkan multiliterasi di dunia pendidikan, termasuk di SD Negeri Banjarejo. Melalui mata kuliah Multiliterasi Global, saya mendapatkan wawasan mendalam tentang betapa krusialnya pendekatan multiliterasi untuk membantu anak-anak berkembang sesuai tuntutan zaman. Di Unesa, kami tidak hanya diajarkan konsep teoritis, tetapi juga bagaimana mengaplikasikan model pembelajaran multiliterasi yang kreatif, integratif, dan fleksibel ke dalam berbagai konteks dan kebutuhan di lapangan.

Pendekatan ini menekankan pentingnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan berbagai bentuk literasi: mulai dari literasi baca tulis, literasi digital, hingga keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif yang sangat dibutuhkan di era modern. Prinsip ini selaras dengan strategi SD Negeri Banjarejo, yang menerapkan literasi digital bagi siswa kelas 4 hingga 6 serta membangun kebiasaan membaca dan menulis bagi siswa kelas 1 hingga 3. Penerapan multiliterasi bukan hanya memperkaya proses belajar, tetapi juga mempersiapkan anak-anak menjadi generasi pembelajar yang siap menghadapi tantangan global.

Melalui pengajaran multiliterasi yang diajarkan di Unesa, saya menyadari bahwa pendidikan dasar adalah fondasi penting dalam membentuk keterampilan anak untuk berpikir luas dan kreatif. Lebih dari itu, pendekatan ini juga membantu para pendidik untuk lebih adaptif dalam merancang pembelajaran yang bermakna, menarik, dan relevan dengan kehidupan siswa. Bagi rekan-rekan pendidik yang ingin mendalami konsep ini lebih jauh, program Magister Pendidikan Dasar Unesa bisa menjadi pilihan tepat untuk menggali lebih dalam strategi penerapan multiliterasi di sekolah. Informasi selengkapnya mengenai program ini dapat diakses melalui https://s2dikdas.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun