Artikel ini ditulis oleh : Ainin Rosyidah, S.Pd bersama Dr. Heru Subrata, M.Si.
Pada tanggal 12 November 2024, SD Negeri Banjarejo Kota Madiun menjadi tuan rumah dalam program Studi Tiru yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Waru Sidoarjo. Sekolah ini ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Madiun sebagai tuan rumah dalam program ini karena sekolah ini merupakan sekolah kandidat Rujukan Google.
SD Negeri Banjarejo, yang terletak di Kecamatan Taman, Kota Madiun, merupakan salah satu calon sekolah rujukan Google yang patut dibanggakan. Sejak tahun 2020, sekolah ini telah serius menerapkan pembelajaran digital dengan menggunakan Google Workspace for Education. Dukungan besar dari Pemerintah Kota Madiun melalui program Madiun Go Digital terlihat nyata dengan adanya bantuan laptop dan Chromebook yang memfasilitasi siswa dalam menjalani kegiatan belajar berbasis teknologi. Kolaborasi antara guru, siswa, dan staf sekolah semakin efektif berkat fitur-fitur Google seperti Google Classroom, Google Meet, Google Docs, Google Form, Google Jamboard hingga Google Sites. Guru dengan mudah membuat materi pembelajaran, kuis, atau LKS, sementara siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan, baik di kelas maupun secara virtual.
Pendekatan Multiliterasi: Mengintegrasikan Berbagai Media Pembelajaran
Tidak hanya fokus pada teknologi, SD Negeri Banjarejo juga mengintegrasikan pendekatan multiliterasi dalam pembelajarannya. Untuk siswa kelas 4, 5, dan 6, sekolah ini menerapkan literasi digital yang membantu mereka mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, serta pemanfaatan teknologi secara bijak dan produktif. Budaya membaca diterapkan oleh guru tiga kali dalam seminggu. Siswa diajak membaca buku elektronik yang telah dipersiapkan guru melalui Google Sites atau Google drive. Setelah membaca, siswa diminta untuk merefleksi apa yang telah dibaca dan dituangkan pada Google Docs. Hasil refleksi membaca siswa disimpan pada drive yang disiapkan oleh guru. Guru mencetak tautan Drive yang berisi hasil refleksi siswa dalam bentuk QR Code dan ditempelkan pada dinding kelas dan juga tersedia dalam bentuk Site.
Sementara itu, untuk kelas 1 hingga 3, SD Negeri Banjarejo membiasakan siswa dengan kegiatan membaca dan menulis secara rutin guna membentuk fondasi literasi dasar yang kuat. Pendekatan ini selaras dengan visi sekolah untuk menciptakan siswa yang beriman, bertakwa, kreatif, inovatif, berbudaya lingkungan, dan mencerminkan profil pelajar Pancasila. Siswa dijadwalkan membaca secara serentak di kelas dengan memanfaatkan buku yang tersedia di pojok baca. Siswa bebas memilih buku yang ingin mereka baca agar rasa ingin tahu siswa juga terasah. Setelah membaca, siswa menuliskan unsur intrinsik cerita pada buku jurnal yang telah disiapkan oleh guru. Buku jurnal diletakkan di pojok baca bersama hasil literasi siswa lain. Setiap pekan siswa diajak untuk berkunjung ke Perpustakaan Kota, sehingga mereka bisa memilih lebih banyak buku bacaan yang ingin dibaca.Â
Dengan upaya digitalisasi yang didukung penuh oleh Google Workspace dan penerapan multiliterasi dalam pembelajaran, SD Negeri Banjarejo berhasil menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, efektif, dan inklusif. Sekolah ini tidak hanya mendorong prestasi akademik siswa tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan di era globalisasi. Dengan semangat perubahan ini, SD Negeri Banjarejo siap menjadi sekolah yang nyaman, berprestasi, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kota Madiun. SD Negeri Banjarejo, bertransformasi menuju masa depan yang lebih cerah!
Belajar dari Unesa: Mengintegrasikan Multiliterasi di Pendidikan Dasar