Mohon tunggu...
nur ainin
nur ainin Mohon Tunggu... -

saya asli dari Jawa namun merantau ke pulau sebrang "kalimantan" demi menggapai mimpi yang lama terpendam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sendang Nduwur

21 Oktober 2014   18:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indah, damai, asri, dan mempesona. Hampir semua orang membutuhkantempat seperti ini. Sejenak membiarkan diri dalam kesunyian untuk mengistirahatkan otak dari riuh hiruk pikuk dunia. Tapi sayang, tempat yang seperti ini hampir tak lagi ada. Ada dua kemungkinan. Ada karena faktor kerakusan manusia atau karena tempatnya terpencil hingga tak ada yang mengenal. Nah, tempat ini termasuk mencakup keduanya.

Terletak dipedesaan, jauh dari perhatian orang. Yang mereka tahu tempat ini hanya sebagai lahan mereka mengeruk uang. Tempat ini bernama gunung kendil. Dengan pemandangan yang masih penuh dengan hijau-hijauan. Bentuknya sepert mangkuk. Ketika teriak di tempat ini, maka suaranya akan menggema. Cocok untuk melampiaskan emosi batin. Di sebelah ada pemandangan laut yang luas. Pemandangan yang sangat sempurna. Ditambah lagi angin yang berhembus halus. Tidak hanya cocok sebagai tempat mencari inspirasi atau melampiaskan gerahnya hati dengan kehidupan. Tapi juga pas untuk dijadikan background hunting foto. Sungguh tempat yang sempurna. Namun, semakin lama tempat ini akan semakin hilang karena batu kapur disini terus dikeruk setiap harinya untuk dijadikan bahan bangunan. Jika ini terus berlanjut maka tak lagi ada gunung kendil yang terkenal indah dan menakjubkan.

Diseberang jalan, tepatnya ketika telah berada dibawah, maka kita akan disajikan pemandangan pantai yang dilihat dari atas sebelumnya terlihat seperti miring. Semakin ketengah semakin tinggi. Disini kita bisa menikmati sunset yang terlihat jelas dengan ditemani deburan ombak yang lembut. Sebuah tempat yang indah, bukan? Dan untuk menikmati keindahan ini. Tak perlu mengeluarkan kocek. Karena tempat ini bukanlah tempat wisata. Melainkan tempat refresing anak muda yang sedang falling in love higga yang sedang broken heart. Tempat berlibur keluarga yang ingin memanjakan anaknya.

Atau hanya sekedar ingin nongkrong dengan menikmati rujak ditepi pantai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun