Mohon tunggu...
Aini Masruroh
Aini Masruroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030130

. . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bosan Rebahan, Coba Tekuni Usaha Sampingan

26 Juni 2021   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2021   10:20 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potret ketika sedang membersihkan sepatu. Dokpri
Potret ketika sedang membersihkan sepatu. Dokpri

Selain mencuci sepatu, Towet Shoes juga melayani jasa lainnya, seperti unyellowing, whitening, repaint, dan bag treatment sesuai keinginan pelanggan. Berbagai jenis bahan sepatu seperti canvas, suede, kulit, dan sepatu gunung juga ia terima. “Nggak cuma cuci sepatu standard atau deep clean, bisa juga menghilangkan noda kuning, memutihkan atau pewarnaan ulang, juga cuci tas entah waist bag atau sling bag, daypack atau mountain bag” ungkapnya.

Untuk menarik pelanggan, Towet Shoes membanderol jasa cuci sepatunya dengan harga terjangkau. “Untuk cuci sepatu berkisar Rp. 20 ribu hingga Rp. 35 ribu tergantung jenis bahan sepatunya, sepatu apa atau sepatu gunung gitu. Kalau untuk jasa lainnya seperti whitening Rp. 40 ribu dan repaint sekitar Rp. 50 hingga Rp. 100 ribu” ucap Angga.

Ia juga menawarkan beragam promosi yang menarik supaya dapat dilirik pelanggan hingga terdapat  puluhan pasang sepatu yang membutuhkan jasanya. “Saya menyediakan free pick up dan delivery juga untuk area Kroya dan sekitarnya, setiap treatment standard clean untuk dua pasang sepatu cukup bayar Rp. 30 ribu” lanjut Angga. “Kemarin-kemarin juga abis buat promo terbaru sewaktu heboh BTS Meal McDonald’s itu saya juga buat promo BTS alias ‘Bayar Tapi Seikhlasnya’ khusus di hari Jum’at waktu itu. Perbulan kurang lebih ada sekitar 50 sampai 70 pasang sepatu dan tas juga ya kadang cewek-cewek itu ada treatment sling bag gitu yang udah mulai menjamur. Belum seberapa sih, tapi alhamdulillah lah uangnya bisa buat jajan” ungkap Angga sambil ketawa.

Foto dengan pemilik usaha. Dokpri
Foto dengan pemilik usaha. Dokpri

Angga mengaku usahanya itu masih belum seberapa tetapi ia tetap optimis terhadap keberlanjutan usaha cuci sepatu yang ia coba geluti. “Ya belum apa-apa, apalagi masih baru merintis.. Tapi saya senang mencoba usaha ini, memang pada dasarnya saya sendiri itu suka mencoba suatu usaha apapun itu sebenernya. Daripada gabut kuliah di rumah aja, daripada rebahan terus ya, kan...” ungkapnya sambil ketawa. “Untuk ke depan, semoga usaha ini bisa terus berjalan, berkembang, dan punya homebase sendiri, soalnya sekarang kan masih di rumah” lanjutnya.

“Fokus aja apa yang ingin kita lakukan untuk mengisi hari-hari dengan melakukan hal-hal yang produktif, bukan nyinyiran orang lain. Percaya jika ditekuni InsyaAllah menghasilkan, yang penting aja kakean sambat” ujar Angga ketika ditanya mengenai kiat usahanya. “Tapi jangan lupa juga, ketuk pintu langit. Karena pada dasarnya manusia hanya bisa berusaha dan berdo’a, selebihnya Allah yang menghendaki. Yakin saja selalu ada harapan bagi mereka yang selalu berdo’a, selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha” tutupnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun