Mohon tunggu...
Aini Masruroh
Aini Masruroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030130

. . .

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Feeling Stuck: Ketika Kamu Merasa Hidupmu Gitu-gitu Aja

16 April 2021   15:23 Diperbarui: 16 April 2021   15:37 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkan kalian merasa stuck dalam hidup? Merasa hidup gini-gini aja atau gitu-gitu aja, merasa hopeless, bahkan useless.

Yap, Sering kali kita merasa stuck dalam hidup. Stuck biasanya diartikan macet, mandek, tidak bergerak, atau terjebak yang diakibatkan oleh masing-masing faktor. Entah itu dalam suatu hubungan, dalam pekerjaan atau dalam kehidupan secara umum yang bisa membuat kita tidak bahagia, kurangnya kreativitas atau rangsangan intelektual atau kurangnya harapan atau tidak memiliki arah dalam hidup dan sejenisnya.

Umumnya, orang hidup memang dengan banyak rutinitas yang ditetapkan. Meskipun rutinitas tersebut bermanfaat, terjebak dalam rutinitas sehari-hari juga bisa membuat frustasi. Pergi ke tempat yang sama setiap hari, berbicara dengan orang yang sama setiap hari hingga akhirnya menjalani kehidupan dengan autopilot. Jika seperti itu maka sulit untuk merasa maju ke depan ketika setiap hari dihabiskan untuk melakukan rutinitas yang tidak menginspirasi.

Kita tidak bisa terjebak dalam suatu keadaan, karena itu hanya akan menghabiskan waktu, energi, sumber daya yang berharga. Padahal hidup selalu berjalan. Semuanya selalu bergerak dan maju, begitu juga kita. Kita tidak bisa menghabiskan waktu, makannya jangan sampai kita merasa stuck. Jangan sampai membelanjakan sumber daya kita pada keputusan yang salah,  jangan sampai berkomitmen pada strategi kehidupan yang buruk.

Pertanyaannya, apa yang harus kita lakukan saat berasa stuck? Apa yang perlu kita lakukan untuk keluar dari fase stuck ini?

Setidaknya ada tiga hal yang bisa kita lakukan ketika merasa stuck, yaitu menyadari dan mengenali apa yang membuat kita merasa stuck, nikmati, dan keluar dari zona nyaman.

  • Self awarness

Yap, kesadaran diri. Sadar kalau kita sedang berada di fase stuck. Selain sadar bahwa kita sedang berada di fase stuck, sadari juga apa yang membuat kita merasa stuck. Ketahui apa faktor yang membuat kita stuck. Apakah karena diri sendiri yang merasa nyaman bahkan terlalu nyaman sehingga menolak adanya perubahan, atau yang lainnya. 

Sadari apa alasan psikologis dan emosional yang mendorong kita berbepang teguh pada situasi tertentu. Apakah kita merasa tidak pantas, atau tidak cukup baik atau mungkin takut dan kurang percaya diri. Pastinya selalu ada alasan mengapa kita berpegang teguh pada posisi kita yang sekarang dan kita harus menyadari kenapa kita melakukan hal itu.

Dengan mengetahui faktor penyebabnya maka selanjutnya kita akan bisa mengambil langkah yang tepat untuk keluar dari fase stuck ini sehingga kita pun akan mempunyai tujuan yang jelas kenapa kita harus keluar dari stuck ini. Mungkin kita bisa menemukan motivasi kembali untuk mencapai tujuan kita sebelumnya, dan kita bisa menyemangati diri kita sendiri agar mampu mencapai tujuan tersebut. Ingat, motivasi dan penyemangat terpenting adalah diri kita sendiri. Kita harus percaya dengan diri kita sendiri dan jangan meragukan diri kita sendiri.

  • Nikmati

Yang bisa kita lakukan ketika kita merasa stuck adalah menikmatinya. Mungkin ini terasa agak aneh. Tetapi ketika kita merasa stuck, apakah memang benar-benar merasa stuck? Mungkin tidak sepenuhnya stuck tetapi yang ada hanyalah label dari sebuah situasi. Jangan tertipu oleh permainan pikiran. Kita bisa menyerah dengan keadaan stuck ini atau menolak, tetapi mungkin akan lebih baik jika kita membiarkan apa adanya, menikmati keadaan stuck ini. Ketika kita senang terjebak, kita tidak lagi terjebak, karena semuanya ada di kepala kita. 

Dengan menikmati apa adanya, maka akan ada sesuatu yang kita ingin lakukan sehingga kita tidak sepenuhnya stuck. Biarkan diri merasa senang dan jangan biarkan diri kita merasa bersalah, misalnya karena merasa belum melakukan sesuatu dengan cukup baik. Tetapi belajarlah untuk melihat bahwa diri kita telah melakukan apa yang terbaik yang kita bisa. Ketika kita membiarkan apa adanya, akan banyak hal yang berubah jika perspektif kita berubah.

Pilihan ketiga untuk keluar dari keadaan stuck adalah lakukan sesuatu keluar dari zona nyaman. Melakukan hal yang sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda adalah mimpi. Kita tidak bisa seperti itu, tetapi mulailah  lakukan hal yang berbeda maka akan menghasilkan hasil yang baru. Sesederhana itu. Ketika kita merasa terjebak atau buntu, kita menghabiskan sumber daya kita dengan cara yang salah. Oleh karena itu, kita harus mengarahkan sumber daya kita (waktu, energi, uang, kreativitas, dll) ke arah yang baru.

Meskipun hanya hal kecil yang belum pernah dilakukan sebelumnya, itu sudah dapat mengubah situasi kita. Untuk mencoba melakukan hal yang baru mungkin sulit tetapi ketika kita melakukannya bisa jadi atau bukan tidak mungkin dunia baru terbuka untuk kita. Kita mungkin bisa merasakan energi yang mengalir kembali.

Jika kita ingin menjalani kehidupan yang kita inginkan, kita harus mengutamakan diri sendiri, sedikit memberontak kepada diri sendiri dan membela diri sendiri. Kita merasa stuck karena kita menempatkan diri pada posisi korban, di mana kita tidak bisa melakukan apa-apa tidak bisa kemana-mana. Pola pikir seperti itu adalah pola pikir yang salah. Jadi, dorong diri kita untuk keluar dari pola pikir seperti itu. Ketahui bahwa tidak ada orang yang mendapatkan kehidupan berkualitas yang mereka inginkan di atas piring perak. Kita semua harus berjuang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Hidup tidak berutang apa-apa kepada kita. kehidupan memberi penghargaan kepada mereka yang menguasai aturannya. Dan salah satu aturan hidup yang penting adalah bertindak. Lakukan!

Dan ketika kita bertindak amati feedback yang kita peroleh dari lingkungan dan dari dalam diri kita sendiri, jika belum berhasil, maka bertindaklah dengan cara yang berbeda. Bukan menyerah kepada keadaan. Hal itu hanya akan membuat kita merasa terjebak.

Keluar dari zona nyaman sangat berpengaruh besar. Jika kita melakukan hal-hal seperti kebanyakan orang mungkin kita akan merasakan stuck. Maka kita harus berpikir dengan cara berbeda dan menciptakan hidup kita dengan cara berbeda pula. Misalnya dengan merubah rutinitas kita.

Meskipun keluar dari rutinitas bisa jadi membuat kita tidak nyaman, tetapi ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menyegarkan hidup kita kembali. Tak perlu hal-hal besar, kita bisa mulai keluar dari zona nyaman kita dengan cara-cara kecil.

Keluar dari zona nyaman dan mengalami pertumbuhan dapat membangun kita untuk terus bergerak maju dan mencegah kita dari kebuntuan. Tantang ketakutan kita, dan sedikit saja hentikan rutinitas kita dengan sesuatu yang baru, ubah cara berpikir dan memandang sesuatu yang baru.

Jangan terlalu nyaman di comfort zone, dunia itu berubah. Kita hanya memiliki satu kehidupan. Dan jika kita stuck kita hanya akan mengahabiskan waktu, energi, sumber, dan lainnya dengan cara yang salah. Jadi bentuk strategi hidup yang baru, yang kebih baik. Kamu hanya hidup sekali.

Nah, itulah yang bisa kita lakukan ketika kita merasa stuck dengan kehidupan yang kita jalani. Jangan terjebak dalam kenyamanan yang fana. Dan hiduplah menjadi lebih baik lagi. Terkadang kita harus berterimakasih pada masalah yang membuat kita berhasil mengeluarkan kita dari zona nyaman. Berterimakasihlah juga pada diri sendiri yang sudah berjuang sejauh ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun