Kekhasan wayang kulit Banyumasan adalah napas kerakyatannya yang begitu kental dalam pertunjukannya sebagaimana karakter masyarakatnya yang jujur dan terus terang dan tumbuh di daerah eks-Karesidenan Banyumas.
Pakeliran atau pedalangan gagrag Banyumasan memperoleh pengaruh serta memiliki tatanan atau pakem dari seni pedalangan Surakarta dan Yogyakarta, tetapi mempunyai ciri khas tersendiri dengan adanya penokohan Bawor dengan lagu "Kembang Lepang" serta gendhing Banyumasan.
6. Ebeg
tagar.id
Tarian khas dari Banyumas salah satunya yang unik adalah ebeg.Â
Ebeg adalah kuda lumping khas Banyumas. Pertunjukan ebeg ini diiringi oleh gamelan yang disebut bendhe.
Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk sebagai rambutnya. Tarian ebeg disajikan dalam kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Tariannya menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari menggambarkan kegagahan yang diperagakan oleh para pemainnya. Para pemain juga didandani dengan berbagai aksesoris.
Dalam suatu sajian ebeg ada satu atraksi atau adegan unik yang biasanya menjadi pamungkas dalam pertunjukan ebeg yaitu babak janturan. Pemain akan mendem atau kesurupan dalam bahasa Banyumasan dan mulai melakukan atraksi-atraksi unik seperti makan beling atau pecahan kaca, makan daun yang belum matang, makan daging ayam yang masih hidup atau mentah, serta berlagak seperti monyet atau lainnya.Â
Kemudian biasanya penonton juga akan ada yang berpartisipasi ikut kesurupan juga. Sampai saat ini masih ada beberapa perkampungan yang masih sering mengadakan pertunjukan ebeg di Banyumas seperti dalam acara hajatan baik acara khitanan maupun pernikahan atau pada awal bulan sura atau tahun baru Jawa. Selain ebeg ada pula tarian khas Banyumas seperti lengger dan lainnya.
Nah itu dia guys beberapa hal yang identik dengan Banyumas. Semoga dapat menambah pengetahuan yaa..
Salam kompasiana :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H