Mohon tunggu...
aini khairunnisa
aini khairunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - a girl 23 y.o

Dengan menulis menjadikan hidup kita abadi dan dikenang oleh orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelisik Indahnya Negeri Thailand Selatan

11 September 2019   10:21 Diperbarui: 11 September 2019   10:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Oleh: Aini Khairunnisa

Pagi yang dingin, hujan yang turun membasahi setiap jalan-jalan di sekolahku ini, pratheep vitya batan, lidun, yala. Hari ini kami akan melaksanakan salah satu kegiatan sekolah kami yaitu rihlah ke tempat-tempat bersejarah yang berada di thailand selatan (yala, pattani dan narathiwat). Aku duduk di kursi paling depan bus kelima bersama 6 guru lainnya. 

Seperti biasanya, kami selalu membaca doa sebelum bepergian ,di bus ini aku mendengarkan lagu-lagu berbahasa thailand yang maknanya tidak jauh beda dengan lagu-lagu pop yang ada di indonesia. 

Begitu besar keinginanku untuk mengetahui arti dari setiap bait yang dinyanyikan sehingga aku selalu bertanya makna dari lagu-lagu tadi kepada salah satu guru yang kebetulan duduk di sampingku, biasa di panggil dengan sebutan umi karena beliau sudah cukup tua umurnya sekitar 65 tahun, ketika aku melihatnya selalu mengingatkan aku akan nenekku yang berada di indonesia, beliau adalah salah satu guru yang sudah lama mengajar di sekolahku, beliau dulu pernah belajar di libya, sebelum mengajar di sekolahku ini, beliau pernah mengajar di banyak sekolah di daerah yala ini and i'm proud of her.

Tak terasa kami tiba di tempat pertama yaitu mesjid teluk manok di Narathiwat, mesjid yang berumur 349 tahun di bangun pada tahun 1044 masehi, mesjid ini tidak memiliki paku dan masih bertahan kuat hingga saat ini, Cuma mendapat sedikit renovasi di bagian depannya, dan di seluruh dunia hanya terdapat 4 mesjid yang tidak memiliki paku yaitu 2 di negeri Thailand, Malaysia dan Indonesia (demak), sangat mengagumkan membuat pemikiranku selama ini yang hanya menganggap negeri Thailand dipenuhi oleh orang-orang non muslim berubah drastis ,ternyata mereka mereka memiliki mesjid sejak dahulu dan ini membuktikan bahwa agama islam telah ada di negri ini sejak ratusan tahun yang lalu, nama mesjid ini adalah wadi al husain yang di bangun oleh anwar husain.  

Di depan mesjid terdapat satu tempat jualan souvenir khas teluk manok dan saya pun membeli gantungan kunci dengan gambar mesjid teluk manok dengan harga 20 bath atau 8 ribu rupiah.

Setelah itu kamipun bergegas ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke musium al-qur'an di sekolah anak ayam, di perjalanan lagu yang di putar bukan lagi berbahasa shiam (Thailand) tetapi lagu berbahasa Arab dengan latar video mesjid raya di pattani, di video itu memperlihatkan banyaknya masyarakat pattani yang beragama islam, mereka shalat tarawih berjamaah disana dan itu membuatku ingin menitikkan air mata, aku terharu melihat video ini, gambar yang dulu hanya bisa aku lihat di youtube atau google kini aku menginjak negri ini sendiri, negri gajah putih (Thailand).

Beberapa saat kemudian sampailah kami di tempat tujuan, ketika turun dari bus aku melihat sebuah mobil yang baru masuk dan di belakangnya seperti penumpang asal Indonesia dan aku yakin mereka adalah orang-orang Indonesia tapi tak mungkin, kurasa mereka adalah orang-orang Thailand. 

Setelah itu kami pun pergi ke tempat al-qur'an-al-qur'an itu berada, namun sesaat kemudian orang-orang yang tadi aku lihat menghampiri kami, dan ternyata mereka adalah kawan-kawan dari Indonesia tepatnya daerah bandung, berjumlah 5 orang, 2 diantaranya adalah lelaki, dan 3 lainnya adalah perempuan, senag sekali bertemu sebangsa disini, walaupun kami tidak saling kenal namun, tidak membuat aku segan berkenalan dengan mereka menambah banyak teman dan mereka pun menerimaku dengan baik, yah seperti itulah saat bertemu dengan sesama Indonesia kenal tak kenal, serasa sudah lama berkenalan. 

Di tempat ini kami melihat banyak sekali al-qur'an yang di tulis sejak  beratus-ratus tahun yang lalu, dan kemudian di museumkan agar menjadi bukti bahwa al-qur'an dari tahun ke tahun tidak pernah berubah isi dan kandungannya, hanya tempat menulisnya saja yang berbeda-beda, ada yang di atas kulit hewan, pelepah kurma dan lain sebagainya. 

Di samping ruangan ini ada pula ruangan lainnya yang berisi alat yang di tarik gajah pada zaman dulu dan masih di simpan aman di sekolah ini, di sampingnya lagi terdapat ruangan yang berisi miniatur mesjid teluk manok, dan lukisan-lukisan bangsawan terdahulu dari negri ini. 

Begitu banyak benda-benda bersejarah yang aku temui di negri ini, subhanallah atas segala kuasaMU yang telah menjaga barang-barang ini sehingga menjadi bukti nyata akan adanya islam di negri ini.

Kemudian kami beranjak pergi ke suatu pantai di daerah pattani yang bernama wasukree beach, di pantai ini tidak seperti dengan samiela beach yang berada di songkhla, di pantai ini sangat sepi pengunjung namun banyak para pedagang yang menjualkan makanan serta minuman untuk para pengunjung. Lautnya sangat bersih namun pasirnya tidak begitu bersih banyak bekas-bekas kayu yang jatuh dan tidak di bersihkan. 

Disini kami makan siang dan rehat sejenak setelah setengah hari berkeliling mengunjungi tempat-tempat bersejarah sehingga membuat kami merasa sangat penat dan letih. Tepat pukul 2 siang kami melanjutkan kembali perjalanan menuju aboto tempat pembuatan kue kerajaan ,layang-layang terbesar dan termahal yang berharga 10 ribu bath atau setara 4 juta rupiah serta pembuatan ukiran dari kayu. 

Disana kami menyimak dengan baik bagaimana cara pembuatan kue-kue tersebut, kayu di ukir hingga terbentuk ukiran khas jawa dan melayu, sungguh sangat indah setiap lekukan ukiran yang dia buat hingga menjadi bunga serta daun-daun yang membelalakkan mata. 

Terakhir kami berkunjung ke mesjid kresek, mesjid yang pertama kali di bangun di daerah pattani, yang sampai sekarang masih kokoh berdiri walaupun bagian luarnya tidak sebagus bagian dalam karena konon katanya mesjid ini pernah di bakar oleh kerajaan dahulu. 

Namun tak membuat mesjid ini terlihat begitu buruk namun semakin menambah gaya seni yang unik jika kita lihat dari luar. Dan terakhir kami pergi ke big c yaitu salah satu mall disini utuk makan malam dan berbelanja makanan serta oleh-oleh untuk di bawa ke sekolah.

Pada pukul 8 kami melanjutkan perjalanan ke sekolah dan tiba pada pukul setengah 10 malam, hari yang sangat melelahkan namun menyimpan banyak cerita serta pengalaman yang sangat berharga yang tak mungkin ku dapatkan jika bukan karena bertugas kkn ppl di sekolah ini yaitu PRATHEEP VITYA SCHOOL, batan, lidun yala, thailand selatan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun