Mohon tunggu...
Aini Farida
Aini Farida Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Hidup adalah pengabdian. Berusaha ikhlas untuk mendapat ridho Ilahi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengatasi Gangguan Kesehatan Mulut di Bulan Puasa

28 Maret 2024   23:21 Diperbarui: 28 Maret 2024   23:52 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda sakit gigi? Kata orang lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati. Ah...  yang bener, itu kan lagunya Megi Z. 

Sakit gigi sangat gak enak lho.. Nyeri luar biasa hingga tidak bisa tidur, menunggu malam bak setahun, kapan pagi tiba. Anda sakit gigi berarti malas gosok gigi ya... !  

Ternyata penyebab sakit gigi dipengaruhi banyak faktor sebagaimana yang disebutkan  alodokter.com  yaitu  gigi berlubang, infeksi gusi, gigi retak atau patah, gigi sensitif,   proses gigi tumbuh,  gigi bungsu tumbuh tidak normal, kebiasaan mengeretekkan gigi  permasalahan pada kawat gigi.  

Lantas apa yang menyebabkan gigi berlubang? So pasti kita kurang menjaga kesehatan mulut. Berdasarkan pengalaman bahwa jika sering  makan yang  manis-manis  gigi kita merasa ngilu. Apalagi  menggosok gigi kurang bersih. Hal tersbut bisa terjadi  karena selalu  menunda-nunda,  masih kepingin ngemil, hehe.. akhir cerita rasa kantuk tak terkira, sebentar deh gosok giginya. Kemudian plak gigi  yang sering tidak kita sadari. Plak gigi berpotensi gigi berlubang. Jika sudah tebal sudah dibersihkan sehingga harus pergi kedokter gigi. 

Nah,  jangan salah asumsi..  ya , kesehatan mulut bukan hanya berkaitan dengan gigi. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, gusi, lidah,  langit-langit dan bibir sehingga  ada beberapa gangguan kesehatan rongga mulut sebagaimana  dilansir pada laman halodoc.com (23/7/2019)  antara lain:

  1. radang gusi (gingivitis) , kurang terjaganya kebersihan mulut atau menumpuknya karang gigi

  2. Abses gusi, gusi bernanah 

  3. Peradangan lidah (glositis) 

  4. Gigi hipersensitif, ngilu gigi akibat penurunan gusi faktor usia

  5. Sariawan 

  6. Carles gigi

  7. Tumor gigi

Rongga mulut  merupakan satu kesatuan sistem pencernaan. Ada pencernakan mekanik yang dilakukan oleh gigi dan dalam proses pengolahan makanan dibantu oleh lidah. Lidah berfungsi membantu penempatan  makanan. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh kelenjar ludah. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi zat gula sederhana.

Jika pencernaan yang ada di rongga mulut terganggu, akan berpengaruh pada ketidakstabilan sistem tubuh yang lain.  Misalnya jika gigi kita lubang atau gusi  bengkak maka tidak sempurna dalam mengunyah makanan. Penyakit penyerta akan menyusul yang berhubungan dengan saluran  pencernaan. Efek akhir yang muncul dipermukaan adalah bau mulut yang tidak sedap

Gangguan kesehatan yang terjadi di rongga mulut tidak boleh kita abaikan. Penangan pertama harus dilakukan, jika tidak sembuh harus konsultasi dokter. 

Pada saat puasa seringkali merasakan kondisi mulut yang kurang nyaman. Kebanyakan kondisi yang kita alami adalah  bau mulut tidak sedap dan mulut kering. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya gangguan kesehatan rongga mulut.

Banyak faktor yang tidak kita sadari gejala itu muncul. Jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi sebagai pemicu. Saya sendiri jika terlalu sering makan sambal, mulut terasa keluar liur terus. Hal tersebut akibat ada gejala asam lambung meningkat. Atau jika saat berbuka kita konsumsi jengkol akan menyebabkan mulut kota kurang sedap. 

Akibat kita menderita penyakit tertentu mulut kita pun berbau tidak sedap. Di dalam rongga mulut kita penuh dengan bakteri. Terjadi radang atau pembengkakan gusi dan gigi berlubang. 

Untuk meminimalisir gangguan  rongga mulut banyak cara yang kita lakukan misalnya gosok gigi dilakukan secara rutin. Perlu diingat mulut kita harus betul-betul bersih tidak ada makanan yang tersisa di sela-sela gigi . Struktur sikat gigi juga sangat berperan dalam pemeliharaan gigi. Ada sikat gigi yang keras , lembut, sedang. Kita usahakan memilih sikat gigi sesuai jenis gigi. Kemudian perhatikan jenis makanan yang kita konsumsi. Asupan makanan harus diimbangi buah-buahan dan sayuran.

Pada saat berpuasa waktu yang tepat untuk membersihkan mulut kita(kumur-kumur,  sikat gigi ) adalah sebelum tidur sehingga untuk menghindari pembusukan sisa-sisa makanan  dan setelah makan sahur.  Namun demikian orang yang berpuasa mulutnya lebih berbau dari pada pada saat tidak berpuasa.  

Paling tidak kita sudah  menguranginya dengan tidak makan makanan  yang baunya menyengat seperti jengkol, pete dan  minum banyak air putih. Alloh telah memberikan keistimewaan bagi orang-orang yang berpuasa melalui Hadist Nabi yang berbunyi:

"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum lebih harum disisiNya dari pada bau minyak kasturi " (HR.Muslim)

Pencegahan lebih baik dari pada kita sakit susah mengobatinya. Jika resiko bersifat ringan tidak terlalu menjadi beban, namun jika resiko tersebut berat menjadi sebuah penyesalan. yuk... jaga kesehatan mulut, agar puasa yang kita jalankan  penuh semangat dan mendapat keberkahan puasa.  Ingat.. ada satu lagi yang wajib dilaksanakan,  berhubungan dengan kesehatan mulut. Apa gerangan?  Jaga mulut alias ghibah ...hehe..  agar pahala puasa  tidak hilang.  Amat disayangkan jika hanya mendapatkan haus dan lapar. 

Selamat menjalankan ibadah puasa!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun