Mohon tunggu...
aini faizun
aini faizun Mohon Tunggu... Akuntan - orang biasa

orang bisa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Realita Kehidupan di Penjara

17 September 2021   18:09 Diperbarui: 17 September 2021   18:13 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         

"Apakah tahanan baru dipukuli oleh napi senior?"

"Petugasnya galak-galak mesti ya ?"

 "Kalau makan bagaimana ya, apakah rebutan ?"

Itu adalah pertanyaan yang paling sering muncul saat kita membahas mengenai penjara, tidak heran memang karena begitulah visual yang digambarkan di film-film yang ada kaitanya dengan penjara.

Namun kenyataanya penjara saat ini telah menjadi salah satu tempat paling manusiawi yang saya ketahui, mengapa demikian? Karena diera modern ini penjara sudah bukan lagi menjadi tempat untuk pembalasan hukuman namun menjadi tempat pembinaan, untuk menyiapkan warga binaan agar bisa hidup normal dalam lingkungan masyarakat saat mereka sudah bebas kelak.

Berikut adalah fakta-fakta tentang penjara yang perlu anda ketahui.

Makanan yang terjamin dan teratur 

Makanan yang terbatas dan rebutan?, eitss jangan salah.... di penjara pola makan napi dan tahanan sangatlah teratur, sehari makan tiga kali dengan menu yang telah di tentukan. Menu makanan juga beraneka ragam, tidak hanya sekedar tahu tempe namun juga berbagai lauk dan sayur, tidak hanya itu napi dan tahanan juga mendapatkan pembagian buah dan snack tradisional berupa ketela rebus atau bubur kacang hijau secara teratur.

Sistem pembagian makanpun tidak prasmanan seperti yang sering kita lihat di film-film, namun sudah dimasukan kedalam tempat makan box plastik dan akan diantarkan ke blok napi dan tahanan sehingga pembagianya adil dan semua warga binaan bisa mendapatkan jatah makan.

Kesehatan warga binaan dijamin oleh negara 

Tidak hanya makanan, kesehatan napi dan tahan pun juga sangat diperhatikan dipenjara, bahkan setiap penjara memiliki perawat atau dokter yang bertanggungjawab atas kesehatan semua warga binaan. Obat-obatan dan segala macam kebutuhan kesehatan disediakan oleh negara. Lalu bagaimana dengan napi yang sakit parah dan memerlukan perawatan medis yang serius?,untuk kasus seperti ini petugas akan mengantarkan ke rumah sakit namun dengan pengawalan yang sesuai prosedur dan akan tetap didampingi oleh petugas kesehatan dari penjara.

Bimbingan Kerohanian dan Bimbingan Kemandirian 

Fasilitas keagamaan seperti tempat ibadah dan kitab suci juga disediakan oleh negara, bahkan ada petugas khusus untuk pengelola kepribadian, semua warga dibinaan diajarkan mengaji bagi yang beragama islam, bahkan sholat berjamaah juga rutin dilaksanakan, dan untuk yang beragama non islam juga sama akan mendapatkan bimbingan kerohanian dari gereja terdekat atau yang bekerjasama dengan instansi.

Selain itu untuk menyiapkan warga binaan agar kelak dapat membaur dengan masyarakat, penjara juga memfasilitasi kegiatan pengelolaan kemandirian napi dan tahanan, dengan cara memberikan pelatihan keahlian. Ada penjara yang mengajarkan napinya untuk beternak, berkebun, perikanan, dan ketrampilan lainya.

Wah berarti pada senang ya hidup dipenjara? Tentu saja tidak demikian karena bagaimanapun juga penjara ya tetap penjara, interaksi dengan keluarga dibatasi, warga binaan hanya di perbolehkan untuk menelpon atau Video Call keluarga sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dan tentunya dibatasi. Apalagi di masa pandemi ini keluarga juga tidak diperbolehkan untuk mengunjungi warga binaan langsung karena untuk mencegah penularan covid dilingkungan penjara.

Kebebasan warga binaan juga sangat dibatasi, karena meskipun ada waktu-waktu dimana warga binaan bisa berinteraksi diluar kamar untuk beraktifitas misal olah raga atau sekedar bercengkrama dengan warga binaan lain,  namun dijam-jam tertentu mereka juga harus masuk ke kamar masing-masing dan dikunci oleh petugas sehingga esensi dari penjara yang tujuanya untuk membuat para pelaku kejahatan jera tetap terpenuhi.

Jadi bagaimana, apakah pandangan negatif tentang penjara masih ada dipikaran kita atau malah sebaliknya.  Penjara yang dulunya menjadi tempat yang kita anggap sangat mengerikan penuh kekerasan sekarang telah berubah menjadi tempat yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan mengutamakan pembinaan kepribadian dan kemandirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun